Pantengin Hal Ini Jika Tak Ingin Nyesel Beli Rumah KPR
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Generasi milenial dikabarkan sulit punya rumah di usia muda. Hal ini tidak lepas dari pengaruh gaya hidup yang cenderung boros. Sebagian besar dari mereka juga sering menghabiskan uang untuk hal-hal tak penting, seperti gambling dan party.
Sementara harga rumah semakin melonjak dari hari ke hari. Peningkatan harganya juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Rumah yang awalnya dihargai Rp500 juta bisa dijual dengan harga Rp550 juta pada tahun berikutnya. Cukup signifikan, bukan?
Melihat fenomena ini, apakah Anda tertarik untuk membeli rumah? Atau masih mikir-mikir dan terus menunggu? Jika keputusan Anda sudah bulat, berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli rumah KPR seperti dikutip dari Cermati.com, Kamis 12 Maret 2020:
1. Pilih lokasi rumah yang tepat itu penting
Lokasi merupakan pertimbangan utama sebelum membeli sebuah rumah. Pilih lokasi strategis yang mudah diakses dari berbagai sudut. Alhasil orang yang ingin mampir ke rumah tidak kesulitan untuk mencari alamat tempat tinggalmu nanti.
Lokasi yang strategis tidak harus berada di pusat atau tengah-tengah kota persis. Sedikit menjorok ke luar juga tidak apa-apa asalkan jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Ya, kira-kira sejauh 2-3 km saja sudah cukup.
Harga rumah di lokasi strategis memang lebih mahal daripada di daerah pedalaman atau gang. Tetapi bila dilihat dari sisi keuntungannya, maka harganya cukup setimpal dengan apa yang bisa didapatkan.
2. Bagaimana harga dan fasilitas rumah itu?
Rumah hadir dengan harga yang berbeda-beda, tergantung model, luas, fasilitas, dan lokasi rumah itu sendiri. Semakin istimewa dan unggul suatu rumah, maka harga jualnya pun akan semakin mahal.
Nah, tugas Anda sekarang coba cari-cari rumah yang harganya paling sesuai dengan bujet. Lantas bagaimana kalau harga rumahnya melebihi bujet? Sebenarnya sah-sah saja, apalagi kalau perbedaan harganya tidak mencapai 10 persen dari harga rumah secara keseluruhan.
Perbedaan harga ini setidaknya masih sangat wajar apalagi kalau rumah tersebut memiliki sejuta keistimewaan. Sesuaikan harga rumah dengan fasilitas yang bisa didapatkan. Kebanyakan rumah sekarang dilengkapi dengan fasilitas taman, kolam renang, fitness, dan shopping avenue.
3. Seberapa maju wilayah di sekitar perumahan itu?
Tingkat kemajuan di wilayah sekitar rumah juga tak boleh luput dari perhatian. Rumah yang berpotensi berkembang dan maju dalam waktu dekat akan memberi keuntungan lebih, terutama kalau rumah tersebut ingin diinvestasikan.
Tingkat kemajuan daerah sekitar akan memengaruhi popularitas rumah. Nah, ketika suatu wilayah sudah populer, maka harga properti di dalamnya juga akan melambung tinggi. Bahkan harganya bisa mencapai dua kali lipat dari harga belinya.
Maju atau tidaknya wilayah tersebut bisa dilihat dari akses menuju rumah tersebut. Apabila aksesnya mudah dan sering dilalui oleh kendaraan bermotor, bisa dipastikan wilayah itu akan maju dalam beberapa tahun kemudian.
4. Kenyamanan dan keamanan itu penting
Tidak ada gunanya punya rumah besar dan mewah kalau Anda sendiri tidak nyaman tinggal di dalamnya. Rasa tidak nyaman ini membuatmu kurang betah berada di rumah. Dan ujung-ujungnya akan menambah pengeluaran per bulan karena Anda akan terus mencari cara untuk menemukan kenyamanan maksimal.
Lebih baik beli rumah yang ukurannya kecil daripada besar kalau rumah kecil itu membuatmu nyaman. Harganya juga sudah pasti lebih murah, sehingga Anda bisa menghemat pengeluaran.
Selain kenyamanan, perhatikan pula tingkat keamanan di lingkungan sekitar. Pastikan rumah dijaga atau diawasi oleh security, posyandu keliling, atau kamera CCTV biar lebih aman.
5. Seperti apa mekanisme pembayarannya?
Jangan lupa perhatikan mekanisme pembayaran rumah. Kebanyakan rumah KPR dapat dibeli dengan cara mencicil. Menariknya lagi, jangka waktu cicilannya bisa mencapai 15 tahun, lho!
Â
Tenor cicilan yang panjang ini tentu tidak akan membuatmu takut saat ingin mengambil KPR. Sebab gaji pas-pasan sekalipun pasti cukup untuk membayar cicilan, asalkan Anda bisa mengatur keuangan per bulan dengan baik.Â
Selain cara membayar cicilan, perhatikan pula tingkat suku bunga yang dibebankan kepada Anda setiap bulan. Jika terlalu memberatkan, lebih baik cari developer KPR lain di lain waktu daripada harus buru-buru beli rumah tapi ujung-ujungnya membuat keuanganmu tidak sehat. Pilih mana?
6. Bagaimana kondisi keuangan Anda?
Apakah kondisi finansialmu saat ini bisa dikatakan aman, setengah aman, atau sama sekali tidak aman? Jika ternyata aman, lanjutkan keinginan untuk segera membeli rumah KPR.
Tetapi kalau yang terjadi justru sebaliknya, lebih baik pikir-pikir lagi deh. Bukannya ingin meremehkan kemampuan ekonomi Anda, tetapi membeli rumah saat kondisi keuangan sedang terburuk adalah langkah yang salah.Â
Hal ini membuat Anda kesulitan untuk membayar cicilan rumah setiap bulan. Daripada ujung-ujungnya terjebak kredit macet dan merasa malu, lebih baik tidak beli rumah dari awal.
Jangan lupa siapkan Down Payment (DP) saat membeli rumah idaman. DP minimum yang disiapkan sebesar 20 persen atau 25 persen dari harga jual rumah. Pastikan Anda sudah menyiapkannya sejak awal agar rumah idaman bisa segera ditempati.
7. Sumber pinjaman uang
Saat ini, membeli rumah tidak harus cash atau kontan. Anda bisa membeli rumah idaman dengan cara mencicil atau kredit. Adanya fasilitas kredit tentu akan mempermudah Anda untuk mendapatkan rumah impian. Benar, tidak?
Untuk urusan DP, Anda juga tidak perlu khawatir. Jika ternyata tabungan tidak cukup untuk membayar uang muka, Anda bisa mencari sumber pinjaman dari luar. Misalnya saja bank, koperasi, dan lain sebagainya.
Sebelum mengajukan pinjaman dalam jumlah berapapun, pastikan dananya berasal dari sumber yang terpercaya. Tidak melulu harus dari bank karena dari lembaga pinjaman lainnya pun sudah ok asal bisa dipercaya Bukan tanpa alasan, ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kasus penipuan atau pemerasan yang dapat merugikan Anda di kemudian hari.