Logo BBC

Para Pangeran Senior Arab Saudi Ditahan pemerintah, Apa Salah Mereka?

Mohammed Bin Nayef (tengah) - mantan putra mahkota - termasuk yang ditahan. Di sini ia bersama Mohammed Bin Salman (kiri) dan Raja Salman (kanan).-AFP
Mohammed Bin Nayef (tengah) - mantan putra mahkota - termasuk yang ditahan. Di sini ia bersama Mohammed Bin Salman (kiri) dan Raja Salman (kanan).-AFP
Sumber :
  • bbc

Baik itu ulama, keluarga yang jadi pesaing, pelaku bisnis, kelompok penekan, MBS bisa menghancurkan mereka satu demi satu dengan menggunakan kekuatan negara.

Ini adalah jelas-jelas politik kediktatoran, tapi dilakukan dengan gaya Abad ke-21. Misalnya, tahun 2017 para pengeran pesaingnya ditahan di lingkungan mewah di hotel Ritz Carlton di ibu kota Riyadh.

MBS juga dengan hati-hati tampil rendah hati saat ia melemparkan sepupunya MBN keluar jendela tahun 2017 sembari berlutut dan mencium tangan dengan takzim.

Naiknya MBS sembari menyingkirkan pesaingnya MBN tidak terjadi tanpa ironi. Hingga awal 2017, kebijakan negara-negara Barat umumnya mendukung MBN yang dipercaya dan disukai oleh berbagai lembaga keamanan di seluruh dunia. MBN dilihat sebagai raja masa depan yang kompeten.

Namun, sekalipun MBN tampak kompeten dalam mengelola keamanan nasional Arab Saudi, ia tak siap dan tak sebanding dengan tipu daya dan ambisi MBS.

Permainan kekuasaan di dalam Keluarga Kerajaan Saudi selalu membuat gosip beredar. Beredar desas-desus bahwa Raja Salman sudah menjelang ajal atau MBS sedang mencium adanya rencana kudeta di istana dan bergerak cepat untuk menghantamnya.

Tak ada kebenaran yang mendukung klaim-klaim ini, dan ini semua mengabaikan jawaban yang lebih jelas: ini merupakan pesan baik dari Raja Salman maupun dari MBS kepada seluruh anggota keluarga agar merapatkan barisan.