Umat Muslim dan Hindu di India Bersatu Lawan Kekerasan
- dw
Keuskupan di Delhi juga memerintahkan semua gereja melindungi warga dari luapan kekerasan.
Ketegangan antara dua umat beragama memuncak sejak pemerintah menerbitkan UU Kewarganegaraan(CAA) pada Desember 2019 silam. UU tersebut menawarkan jalur singkat untuk mendapatkan suaka politik bagi minoritas agama di Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh.
CAA mengecualikan umat muslim dari proses tersebut.
Namun protes yang awalnya berlangsung damai berubah sengit ketika sejumlah politisi dari partai penguasa, Bharatiya Janata Party (BJP) melemparkan berbagai tuduhan miring terhadap demonstran yang semakin mendidihkan situasi.
Kapil Mishra, polistis BJP yang dulu pernah bekerja untuk Greenpeace, mengancam akan membubarkan demonstrasi secara paksa dengan mengerahkan massa-nya sendiri. Sejak kicauannya di Twitter yang kontroversial itu, kelompok Hindu Nasionalis memobilisasi diri dan mulai menyerang properti milik warga muslim. Masjid dan kuil pun ikut menjadi korban.
Sejauh ini Mishra bebas dari dakwaan hukum. Unggahannya di media sosial yang mengajak massa membubarkan paksa demonstrasi anti pemerintah, saat ini sudah menghilang.
Mishra tidak sendirian. Politisi partai Islam, Tahir Hussain, pun ikut mengobarkan api permusuhan lewat komentar pedasnya di media. Tahir yang dituduh ikut membibit gelombang kekerasan di New Delhi saat ini sudah di-nonaktifkan dari partainya sendiri, Aam Aadmi Party.