Cadangan Devisa RI Anjlok US$1,3 Miliar di Akhir Februari 2020
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 mengalami penurunan sebesar US$1,3 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, pada akhir Februari 2020 cadangan devisa Indonesia sebesar US$130,4 miliar. Ini lebih rendah dibandingkan posisi akhir Januari 2020 sebesar US$131,7 miliar.
"Tetap tinggi meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2020," kata dia melalui siaran pers, Jumat, 6 Maret 2020.
Posisi cadangan devisa tersebut, dikatakannya setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," tuturnya.
Penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 antara lain, kata Onny, dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," paparnya.