Warga Arab Saudi Tertular Virus Corona, Iran Dikecam

Tenaga medis merawat pasien virus corona di Iran (BBC)
Sumber :

VIVA – Arab Saudi kesal dengan Iran terkait penyebaran virus Corona. Ini setelah pejabat Arab Saudi menuding Iran "bertindak gegabah" dengan membiarkan sejumlah warga Saudi tiba di sana dan kembali pulang tanpa menstempel paspor mereka. Ini membuat otoritas Saudi sulit mendata warganya yang dari Iran, padahal negara di Teluk Persia itu sedang bermasalah dengan wabah virus Covid-19 itu.

Kalangan pejabat Iran mengungkapkan bahwa sudah 107 penderita virus corona di negara itu meninggal dunia. Namun, kalangan pakar independen, yakin bahwa jumlahnya lebih banyak lagi di tengah kecurigaan bahwa pemerintah Iran menutup-nutupi parahnya wabah corona di negeri mereka.      

Situasi itu membuat Arab Saudi cemas. Kamis kemarin ada tiga kasus baru virus Corona, sehingga totalnya sudah ada 5 pengidap Covid-19 di Arab Saudi. 

Salah satunya adalah seorang pria dari Iran yang pulang lewat Kuwait dan menulari istrinya. Dia tidak bilang ke pihak berwenang telah berkunjung ke Iran begitu tiba.  

Seorang warga Saudi lainnya yang tertular datang dari Iran lewat Bahrain. Dia rupanya menumpang kendaraan yang sama dengan pasien pertama dan kedua yang telah diumumkan pemerintah pada tanggal 2 dan 4 Maret lalu. Sehingga total kasus di Arab Saudi sudah ada lima. 

Masalahnya, Iran pun tidak menstempel paspor warga Saudi yang tertular itu untuk menyatakan bahwa mereka pernah di sana, ungkap kantor berita SPA. Padahal data itu sangat penting dibutuhkan Saudi saat tengah menanggulangi virus corona.   

"Langkah-langkah ini jadi bukti tanggungjawab langsung Iran dalam meningkatkan penularan Covid-19 dan juga terkait wabah virus tersebut di penjuru dunia," kata seorang pejabat Saudi, seperti dikutip Arab News, Kamis 5 Maret 2020. "Prilaku ini mengandung ancaman kesehatan publik yang serius bagi komunitas internasional, sekaligus meremehkan upaya-upaya internasional dalam memerangi Covid-19 sehingga membuat banyak masyarakat di penjuru dunia jadi berisiko," lanjut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.    

Maka, otoritas Arab Saudi, mendesak semua warganya yang baru kembali dari Iran dalam beberapa pekan terakhir segera menghubungi nomor hotline Kementerian Kesehatan 937. Lalu warga Saudi yang tengah berada di Iran juga harus langsung melapor ke otoritas Saudi bila pulang nanti. 

WHO Nyatakan COVID-19 Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global

Belum ada tanggapan langsung dari Iran terkait tudingan pejabat Saudi itu. Sebelum wabah corona merebak, hubungan politik kedua negara itu kurang harmonis.

Kasus di Iran 

Ilmuwan China Ungkap Kemungkinan COVID-19 Berasal dari Manusia

Sementara itu, menurut stasiun berita BBC, jumlah kasus virus corona di Iran per Kamis kemarin meningkat dari 591 menjadi 3.513 kasus. Begitu pula jumlah penderita yang tewas, dari semula dilaporkan 15 menjadi 107 jiwa. 

Namun, menurut kantor berita Irna yang bersumber dari data medis sejumlah universitas, jumlah penderita yang tewas bisa jadi lebih banyak. Angka tersebut tidak mencantumkan statistik dari Ibu Kota Teheran dan Provinsi Gilan - dua dari sejumlah wilayah yang terdampak.  

Resmi! AS Putuskan Cabut Darurat COVID-19
Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024