Warga Iran Meragukan Pemerintahnya Tangani Virus Corona
- U-Report
Dalam satu bulan terakhir, otoritas Iran telah menyatakan peringatan tertinggi akibat penyebaran virus corona (COVID-19) di beberapa kota di provinsi Gilan, Iran utara. Padahal Gilan adalah tujuan wisata popular di Iran yang letaknya 200 kilometer di sebelah utara Teheran, ibu kota negara itu.
‘’Ketika sekolah-sekolah di Teheran ditutup karena virus corona jenis baru, banyak warga Iran pergi ke wilayah utara,’’ ujar Shahla, seorang ibu muda di Iran kepada DW.
Shahla yang tumbuh di sebuah kota kecil di Laut Kaspia kini tinggal bersama keluarganya di Teheran. Dia kesal terhadap orang-orang yang justru pergi ke utara meskipun ada peringatan perjalanan resmi dari pemerintah.
‘’Ibuku masih tingal di kota kecil di sepanjang Laut Kaspia. Dia memberi tahu kami tentang dua orang di lingkungan kami yang baru-baru ini meninggal akibat flu. Keluarga mereka sekarang dikarantina,’’ katanya.
Situasi suram
Situasi akibat penyebaran COVID-19 di Iran semakin serius, ketika akhir pekan lalu gubernur Gilan mengeluarkan peringatan perjalanan. Rumah sakit di Gilan pun penuh sesak dan sangat membutuhkan tambahan peralatan medis, ujar anggota DPRD Gholam Ali Jafarzadeh.
Ali Jafarzadeh pun meragukan angka resmi kematian di provinsi Gilan yang dikeluarkan pemerintah pada 4 Maret. Disebutkan sedikitnya 92 kematian terjadi di provinsi itu, namun Jafarzadeh menduga jumlahnya jauh lebih tinggi.
Rekannya yang baru terpilih menjadi anggota DPRD Gilan, Mohammad Ali Ramezani pun menjadi korban akibat COVID-19 dan telah meninggal dunia.