Bea Cukai Ungkap Masih Ada Turis China ke RI Pasca Travel Ban
- Dokumentasi AP I.
VIVA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengungkapkan, masih ada warga asal China yang datang ke Indonesia sejak adanya pelarangan perjalanan atau travel ban. Pelarangan perjalanan dari dan ke China itu diketahui karena mewabahnya virus Corona (Covid-19).
Sebagaimana diketahui, pemerintah China pun mulai mengeluarkan travel ban sejak 28 Januari 2020 kepada warganya. Sedangkan Indonesia sendiri mengeluarkan larangan sejak 5 Februari 2020 perjalanan dari dan ke China. Setelah masa itu, pelancong asal China tercatat masih terjadi.
Berdasarkan data DJBC, tercatat bahwa pada tanggal 5 Februari 2020, tercatat masih ada 550 penumpang pesawat udara masuk dari China ke Indonesia. Kemudian pada 6 Februari 2020 menurun menjadi 258 penumpang dan pada 8 Februari tinggal tiga penumpang.
Meski begitu, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat menegaskan, penumpang asal China itu tidak datang ke Indonesia langsung menggunakan pesawat udara dari China. Sebab, dia menekankan, travel ban tersebut telah efektif dilakukan sejak diumumkan.
"Pesawat dari China sudah diberhentikan jadi otomatis itulah penyebab utama kenapa terjadi penurunan sampai 60 persen karena tidak ada pesawat yang bawa," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 3 Marer 2020.
Akan tetapi, dia menduga, para penumpang asal China yang tercatat itu datang melalui pesawat udara yang berasal dari negara lain, misalnya Singapura maupun Timor Leste. Sehingga, dia tidak menampik kedatangan itu masih tetap ada.
"Dia bisa saja melalui pesawat lain, melalui Singapura melalui Timur Leste yang masuk, kan bisa juga seperti itu. Intinya kita hanya menggambarkan sudah tidak ada walaupun ada sedikit-sedikit dia melalui tempat lain, transit lewat lain karena kan masih ada juga kan yang kesini," ungkap dia.