Kisah Mahasiswa Indonesia Rindu Wuhan
- abc
Wuhan, sebuah kota di China menjadi terkenal karena jadi asal mewabahnya virus corona. Tapi bagi mereka yang pernah tinggal di kota itu, seperti mahasiswa asal Indonesia, kota ini menyisakan kerinduan bagi mereka.
Sudah dua minggu lebih, Yuliannova Chaniago, Gerard Ertandy, dan Eva Taibe terbang dari Natuna ke keluarganya masing-masing.
Ketiganya adalah mahasiswa "Central China Normal University" di Wuhan, yang menjadi bagian dari 238 WNI yang dievakuasi Pemerintah Indonesia dari kota itu, setelah virus corona merebak.
Saat ini mereka masih tinggal di kota asal mereka masing-masing, belum bisa kembali ke kota Wuhan yang masih ditutup, atau istilahnya "lockdown".
"Tidak takut kembali ke Wuhan" Dari kiri: Gerard, Yuli dan Eva berharap kondisi Wuhan untuk segera kondusif agar dapat kembali kuliah.
Supplied: Yuliannova Chaniago
Mereka bertiga sama-sama berharap Wuhan kembali normal sehingga mereka bisa kembali ke sana.
Yuli, yang berstatus mahasiswi S3, mengatakan tidak takut untuk kembali ke kota tersebut.
"Saya berharap ada kabar baik dari Wuhan secepatnya, karena buat saya, bukannya tidak berani. Ya, beranilah pasti balik ke Wuhan," kata Yuli kepada Hellena Souisa dari ABC News.
Jika Yuli baru memulai studi doktoralnya di Wuhan, tahun ini menjadi tahun terakhir Eva sebagai kandidat doktor.
Eva juga berharap bisa kembali ke Wuhan untuk bisa menjalankan sidang disertasinya, seperti proses yang normal dijalankan di kampusnya.