DPR Apresiasi Diskon Tiket Pesawat, Tapi Perhatikan Empat Hal Ini

Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty mengapresiasi langkah pemerintah memberikan diskon tiket pesawat pada wisatawan domestik yang bepergian ke 10 destinasi wisata sebagai dampak dari virus corona. Meski begitu, dia minta sejumlah perbaikan agar tujuan diskon itu tercapai.

“Kita memberikan apresiasi langkah pemberian diskon tiket pesawat ini, karena niatnya untuk menjaga agar ekonomi di destinasi wisata tetap berjalan pada saat wisatawan mancanegara sulit untuk diharapkan dalam waktu pendek ini. Tapi saya meminta agar dilakukan perbaikan supaya tujuannya bisa tercapai,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu 1 Maret 2020.

Evita lantas membeberkan beberapa koreksi yang dimaksud. Pertama, mengenai titik keberangkatan yang diberikan diskon hanya dari Jakarta. Seharusnya, starting point-nya dibuka dari seluruh Indonesia. Hal itu agar tujuan semula untuk meningkatkan wisatawan domestik dan cross selling antar daerah bisa tercapai.

“Jangan menutup kesempatan kota-kota lain di Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini untuk berwisata, dan memang kan akan makin luas potensi pasarnya, jangan malah dipersempit. Model cross selling juga perlu didorong lebih insentif pada saat-saat sulit seperti ini, Medan atau Batam ‘menjual’ Bali, dan Bali juga membantu menjual Medan atau Batam,” kata dia.

Lantas, yang kedua Evita mengatakan diminta agar diskon 50 persen yang diberikan itu adalah dari agent rate, bukan 50 persen dari harga patokan tertinggi. Tujuannya guna memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menikmati diskon yang lebih besar. 

Dirinya juga minta proses ticketing jangan dibuat rumit dan asal-asalan. Dia menyarankan tetap berproses seperti tiket biasa tapi didiskon langsung dengan harga ke agen sudah turun.

“Proses ticketing jangan dibuat rumit, sebab kemarin mereka usulkan dengan voucher, ini bagaimana? kalau mau diskon yang diskon langsung jangan dibuat basa-basi doang. Perlu saya sampaikan ini ini harus serius dan jadi gerakan nasional, jangan asal-asalan," ujar Evita.

Yang ketiga, lantaran program hanya berlaku tiga bulan ke depan, maka dia minta pemerintah fokus ke wisatawan domestik dulu daripada terpecah perhatiannya mengejar wisatawan mancanegara yang menurutnya masih akan sangat sulit diraih selama isu corona masih terus menghantui.

“Artinya anggaran yang disiapkan untuk program promosi, termasuk pembayaran kepada influencer berupa pemberian tambahan diskon US$50, anggaran untuk media relations dan insentif bagi airlines sebaiknya ditunda dulu sampai kondisi memang memungkinkan karena dalam kondisi darurat seperti sekarang apapun yang dilakukan kan akan seperti membuang air ke dalam laut,” sambung Evita.

Kemudian yang keempat, Evita minta pemerintah bisa membagi 10 destinasi wisata tadi ke dalam dua klaster superprioritas dan prioritas. Artinya dia minta bisa dibagi mana destinasi yang memang sangat darurat karena ketergantungan ke wisman asal Tiongkok sangat tinggi sehingga memberikan dampak sangat serius kepada dunia usaha pariwisata di sana.

“Tapi ini harus dicek dulu di lapangan, mana-mana destinasi yang bisa kolaps akibat ketergantungan sangat tinggi dengan wisman Tiongkok," ucapnya.

Lebih lanjut dirinya minta maskapai penerbangan khususnya Garuda Indonesia untuk masif melakukan promosi khususnya terkait diskon ke 10 destinasi wisata ini. Atau mungkin dia menyarankan bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak perusahaan atau perbankan lain guna mendorong minat.

Meski begitu, Evita berharap pemerintah untuk bersiap menghadapi kondisi lebih buruk manakala nanti kondisi penyebaran virus corona makin melebar dan masif, terutama jika nanti terpaksa dilakukan juga penghentian perjalanan dari dan ke Jepang, Korea Selatan, Iran atau negara-negara lain.

“Jadi saya juga berharap langkah pemerintah tidak hanya berhenti pada diskon pesawat tapi fleksibel dan disesuaikan kondisi yang dihadapi dari hari ke hari," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, meluasnya wabah virus corona atau COVID-19 di sejumlah negara, nyatanya berdampak juga bagi bisnis penerbangan. Sejumlah kota di Indonesia juga mengalami penurunan ekonomi dari sektor pariwisata.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Menyikapi masalah itu, Pemerintah pun melakukan sejumlah upaya mengembalikan perputaran ekonomi di beberapa daerah. Salah satunya dengan cara memberikan diskon 50 persen untuk 10 destinasi wisata di Indonesia selama tiga bulan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan diskon sebesar 50 persen ke 10 destinasi itu telah didukung oleh formula dan regulasi yang ada hingga dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus
Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024