Masifnya Penyebaran Virus Corona Terus Jadi 'Momok' Pelemahan IHSG

Pergerakan IHSG beberapa waktu lalu saat di kisaran 6.200-an (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 5.784 pada pembukaan perdagangan Selasa 25 Februari 2020. Posisi itu melemah 22 poin atau 0,38 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 24 Februari 2020 di level 5.807.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini masih akan kembali bergerak turun, dibayangi oleh penyebaran wabah virus corona.

"Pergerakan indeks (IHSG) masih dipengaruhi sentimen penyebaran virus corona di luar Tiongkok, yang meningkatkan kekhawatiran pandemi global," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 25 Februari 2020.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

Lanjar mengatakan, sentimen inilah yang juga membuat IHSG kemarin anjlok hingga 1,28 persen, ke level 5.807,05. Pada perdagangan selanjutnya, investor diproyeksi masih akan mengimbangi potensi penyebaran virus corona yang semakin luas.

Lanjar juga menyebut, laju IHSG cenderung berat untuk bergerak ke arah positif, sehingga bakal menuju ke area support.

Saham Lima Perusahaan Ini Malah Bersinar saat IHSG Sesi I Anjlok

"Adapun level support dan resistance IHSG hari ini berada di rentang 5.760 hingga 5.843," ujarnya.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.767,40 hingga 5.747,53.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.843,43 hingga 5.877,20. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal negatif.

"Di sisi lain, terlihat pola three outside down candlestick pattern, yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya.
 

Ilustrasi investor pasar modal.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Direktur Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Manulang bicara soal fenomena emiten yang untung, namun tidak memabagikan dividen.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024