Makin Banyak Perempuan di Negara Barat Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga
- abc
Meskipun menyebut diri sebagai "istri tradisional", namun mereka menyadari tidak ada model tunggal dari seorang istri tradisional.
Menurut Bec, wanita asal Adelaide yang mengelola grup Facebook untuk para "perempuan tradisional", faktor pemersatunya adalah keyakinan.
"Faktor pemersatunya adalah kepercayaan jika masyarakat dan individu diuntungkan dengan adanya orang yang menjaga unit keluarga, merawat generasi penerus untuk memegang nilai-nilai dan pengenalan kembali keluarga dan agama sebagai fokus kehidupan," paparnya.
Gerakan istri tradisional di Inggris dan Amerika Serikay kian marak di media sosial, tapi masih menjai hal yang baru di Australia.
"Tiga tahun lalu, mungkin saya satu-satunya orang Australia dalam gerakan ini. Tapi kini mulai muncul satu per satu," kata Bec kepada ABC.
"Saya mengenal istri-istri tradisional yang menyebut diri hanya sebagai ibu rumah tangga atau istri-istri Kristiani tapi memiliki semua ciri dari gerakan tradisional ini," ujarnya.
Gerakan ini memandang bahwa peran istri tradisional tidak semata-mata bisa dijalankan oleh mereka yang memiliki anak. Pasangan tanpa anak pun bisa menjalankannya.
Unsplash: Guillaume de Germain
Munculnya gerakan seperti ini tentu saja didorong oleh kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik tertentu.