Dipicu Optimisme Pasar, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 5.856 pada pembukaan perdagangan Selasa 18 Februari 2020. Posisi itu melemah 10 poin atau 0,18 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 17 Februari 2020 di level 5.867.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG akan bergerak ke area positif pada perdagangan hari ini, dipicu oleh optimisme pasar terhadap sentimen global.

"IHSG hari ini akan bergerak menguat berdasarkan analisis secara teknikal," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 Februari 2020.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

Lanjar mengatakan, investor masih optimis pada aset berisiko seperti saham, seiring rencana Tiongkok mengurangi pajak dan biaya perusahaan di tengah kelesuan aktivitas ekonomi negaranya akibat wabah virus corona. 

"Tiongkok akan membiarkan bank menyalurkan lebih banyak pinjaman, meskipun berpotensi bermasalah. Hal itu guna menopang perekonomian di tengah krisis kesehatan negara mereka," ujarnya.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Karenanya, Lanjar pun memprediksi bahwa IHSG bakal bergerak di zona hijau hari ini, dengan area support dan resistance di rentang level 5.850 hingga 5.930.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.839,59 hingga 5.767,40. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.939,40 - 5.988,87.

Berdasarkan indikator, MACD terlihat membentuk pola golden cross di area negatif. Meskipun demikian, stochastic dan RSI sudah jenuh jual atau oversold.

"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.

Ilustrasi investor pasar modal.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Direktur Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Manulang bicara soal fenomena emiten yang untung, namun tidak memabagikan dividen.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024