Begini Cara Pengendara Motor Isi BBM Sendiri di SPBU Layanan Mandiri
- Pertamina
VIVA – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Self Service (layanan mandiri) telah diterapkan PT Pertamina di beberapa SPBU di Jakarta, SPBU Rest Area KM 57 Karawang serta SPBU 34.40122 di Dago, Bandung.
Kini, Pertamina kembali memacu inovasi di era digitalisasi dengan meluncurkan program uji coba SPBU layanan mandiri pertama untuk kendaraan roda dua di wilayah Jawa Barat, yakni SPBU 34.40316 di Kabupaten Bandung.
Di SPBU yang terletak di Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Baleendah ini, konsumen yang memiliki kendaraan roda dua dapat langsung mengisi BBM sendiri dengan mengikuti petunjuk praktis yang telah disediakan. Operator juga siaga mendampingi.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami, mengatakan, program layanan mandiri pengisian BBM ini ditujukan untuk mengurangi antrean di SPBU serta mengoptimalkan kinerja operator.
“Cara pengisiannya juga cukup mudah. Setelah membayar di loket yang tersedia, konsumen akan dapat struk. Konsumen dapat langsung scan struk di dispenser, dan ini akan mengaktifkan nozzle untuk konsumen melakukan pengisian BBM,” kata Dewi dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin 17 Februari 2020.
Dewi menjelaskan, pada tahap uji coba layanan mandiri untuk kendaraan roda dua ini, terdapat dua unit dispenser yang dilengkapi dengan delapan buah nozzle. Dalam waktu dekat untuk kendaraan roda empat juga dapat mengisi self service.
Upaya lain Pertamina dalam digitalisasi SPBU adalah transaksi pembayaran non tunai. Menurut Dewi, pembayaran non tunai ini dilakukan dengan fasilitas perbankan seperti kartu debit maupun kredit, serta melalui aplikasi MyPertamina yang terintegrasi dengan LinkAja.
Dari 5.735 SPBU Pertamina, kini telah tersedia sekitar 2.260 SPBU yang sudah terkoneksi dengan MyPertamina.
Harga Pertalite di Kota Sorong Papua Tembus Rp30.000 Perliter
Kelangkaan BBM jenis Pertalite di Kota Sorong, Papua Barat, sudah terjadi sejak Jumat. Pertamina mengklaim pasokan sudah mulai normal
