Tak Ada Lagi Dampak Pemilu, Kepala BKPM: Ekonomi RI 2020 Lebih Baik
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal atau BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan, pada 2020 ini pihaknya masih sangat optimis untuk terus menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, agar bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal itu diyakini Bahlil masih sangat mungkin untuk dilakukan, mengingat berbagai tantangan yang harus dihadapi pemerintah pada 2019 nyatanya memang masih mampu dilalui dengan cukup baik.
"Sesungguhnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019, sekali pun dengan angka 5,02 persen, bukan angka yang baik-baik banget dan tidak jelek-jelek banget. Jadi sedang-sedang saja," kata Bahlil di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin 17 Februari 2020.
Bahlil menjelaskan, salah satu tantangan besar dari dalam negeri pada 2019 lalu, yakni pesta demokrasi pemilu presiden, bahkan sampai menimbulkan berbagai gesekan di masyarakat yang menjadi pendukung dari masing-masing calon presiden.
Namun, nyatanya ranah perekonomian masih mampu dipertahankan pemerintah, agar tidak terpengaruh oleh dampak dari pesta demokrasi tersebut sehingga menimbulkan pengaruh negatif bagi perekonomian nasional.
Diakui Bahlil, hal itu masih mampu diatasi oleh pemerintah, di samping berbagai tantangan dan pengaruh eksternal lain yang juga turut dihadapi seperti misalnya dampak perang dagang AS-China dan lain sebagainya.
"Tahun 2019 adalah tahun politik, di mana terjadi perseteruan antara dua kubu yang membuat masyarakat terbelah dua. Tapi posisi Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonominya stabil, dia cuma turun 0,1 sekian persen," ujar Bahlil.
"Jadi dibandingkan pertumbuhan ekonomi (negara-negara) G20, Indonesia masih jauh lebih baik karena di bawah China," ujarnya.