Cerita Pasien Virus Corona Tak Dapat Tempat Tidur di Rumah Sakit
- bbc
Kakek nenek Huang mulai mengalami gejala gangguan pernapasan pada tanggal 20 Januari. Mereka tidak bisa keluar rumah dan pergi ke rumah sakit sampai 26 Januari, karena kota Wuhan diisolasi mulai tanggal 23 Januari, transportasi umum pun dihentikan.
Mereka didiagnosis terkena virus corona pada 29 Januari, namun baru bisa dilarikan ke rumah sakit tiga hari kemudian.
Rumah sakit begitu penuh sehingga tidak ada tempat tidur kosong. Kakek-neneknya menderita demam tinggi dan kesulitan bernapas, tetapi hanya ditawari kursi di koridor. Ia memohon kepada staf rumah sakit dan berhasil mendapat kursi panjang dan tempat tidur lipat.
"Tidak ada dokter atau perawat yang terlihat," tulis Huang dalam buku hariannya, "Rumah sakit tanpa dokter itu bagaikan kuburan."
Pada malam sebelum kakeknya meninggal, Huang menemani kakek-neneknya di koridor. Ia terus mengobrol dengan neneknya hingga tidak menyadari kakeknya kehilangan kesadaran.
- BBC
Setelah menghabiskan waktu di koridor, akhirnya ada satu tempat tidur tersedia untuk sang kakek sebelum ia meninggal. Huang berada di samping ranjangnya sampai menit terakhir.
Ia menulis di Weibo , media sosial seperti Twitter di China: "Kakek, beristirahatlah dengan tenang. Tidak ada lagi rasa sakit di surga."