Logo BBC

Ampuhkah Deradikalisasi WNI eks ISIS yang Sempat Pulang

Seorang wanita berkerudung penuh menggendong bayinya melarikan diri dari kelompok Negara Islam di Baghouz pada 13 Februari 2019 - Getty Images/AFP/DELIL SOULEIMAN
Seorang wanita berkerudung penuh menggendong bayinya melarikan diri dari kelompok Negara Islam di Baghouz pada 13 Februari 2019 - Getty Images/AFP/DELIL SOULEIMAN
Sumber :
  • bbc

Pejabat BNPT, Irfan Idris, mengatakan tak ada batasan waktu dalam program deradikalisasi mantan simpatisan ISIS yang dipulangkan ke tanah air.

"Tergantung tingkat keterpaparan dan kondisi psikologis, dan sosiologis di mana mereka berada," kata Direktur Deradikalisasi, Irfan Idris kepada BBC News Indonesia, Kamis (13/02).

Irfan menambahkan ukuran keberhasilan deradikalisasi bagi mantan teroris maupun simpatisan ISIS adalah tidak kembali lagi ke jaringan lama. "Tidak berbuat lagi dan tidak berpikir macam-macam lagi tentang khilafah, tentang ISIS, tentang jihad," katanya.

Lebih lanjut, menurut Irfan, keberhasilan program deradikalisasi juga tergantung dukungan masyarakat. Selama masyarakatnya menerima mantan teroris, kecil kemungkinan mereka kembali ke jaringannya.

"Kalau dia diisolir. Siapa pun tidak kuat. Pasti dia kembali ke lingkungan yang tidak mengisolir dia. Siapa lingkungan yang mau menerima dia? Ya, jaringan lama," katanya.

Irfan mengeklaim, BNPT terus memantau mantan teroris, maupun simpatisan jaringan ISIS yang ikut program deradikalisasi. Khusus anak-anak, sebagian dari mereka disekolahkan di pesantren.

Dalam laporan kepada DPR 2018 lalu, BNPT mencatat sebanyak 591 WNI eks ISIS yang dideportasi dari pelbagai negara seperti Turki, Jepang, dan Singapura. Sebanyak 196 telah menjalani rehabilitasi di PSMP Handayani.

Indikasi keberhasilan deradikalisasi versi mantan teroris