Curhat Pengusaha China yang Rugi Besar Akibat Virus Corona
- wartaekonomi
Pengusaha asal China sekaligus CEO Black Lake Technologies, Zhou Yuxiang tidak berminat pada perayaan selama liburan Tahun Baru Imlek China tahun ini. CEO 30 tahun dari startup yang berbasis di Shanghai ini harus mencari cara untuk mengelola perusahaannya di tengah wabah virus corona yang mematikan di negara itu.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (13/2/2020) ia pun turut bekerja dari rumah untuk mematuhi aturan karantina lokal yang telah menurunkan produktivitas, sementara biaya tetap tinggi karena dia masih perlu membayar sewa meski tidak ada yang menggunakan kantor.
Terlebih lagi, kata Zhou, klien lebih lambat untuk mengambil kontrak baru karena pabrik tutup dan produksi tertunda, hal ini menghambat pertumbuhan perusahaannya.
"Epidemi ini menyebabkan penangguhan produksi untuk sejumlah besar klien pabrik," katanya, yang menghitung 300 pemilik pabrik sebagai pelanggan perangkat lunak manajemen berbasis cloud-nya.
"Tidak dapat diprediksi kapan pabrik dapat melanjutkan produksi telah meningkatkan ketidakpastian untuk pertumbuhan kuartal pertama kami."
Saat virus mematikan itu belum menunjukkan tanda-tanda mereda, kancah bisnis China tengah meluas dan populer. Beberapa perusahaan, termasuk milik Zhou, berharap dapat mengganti kerugian sebelum akhir tahun, bahkan pengusaha lain ada yang menderita pukulan jauh lebih dahsyat.