Kisah Suami-Istri asal Australia Bantu Anak Terlantar di Halmahera
- abc
Berbekal keinginan kuat untuk menolong orang-orang yang kurang mampu dan miskin, Esther akhirnya mendirikan Yayasan Hohidiai di tahun 2001.
Memang kesempatan untuk menolong warga Indonesia tersebut dilihatnya di Maluku Utara saat itu.
Saat ini, Hohidiai sudah memiliki fasilitas kesehatan, rumah keluarga yang dapat menampung empat sampai delapan anak, dan sekolah hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jumlah anak-anak yang menerima pertolongan dari Hohidiai meningkat dari tahun ke tahun sejak 19 tahun yang lalu hingga melebihi 20 orang terhitung tahun ini.
Dalam membantu anak-anak di Maluku Utara ini, Esther dan Peter mendahulukan mereka yang membutuhkan pertolongan segera.
"Kami ingin agar anak-anak bisa tinggal di dalam keluarga bila memungkinkan. Kami tidak asal menerima anak-anak tanpa pertimbangan yang mendalam. Perkara dari anak tersebut harus serius," kata dia.
"Contohnya anak-anak dari latarbelakang kekerasan atau penelantaran, ini akan kami bantu."
Di sisi lain, klinik di Hohidiai menerima pasien-pasien yang tidak diterima di rumah sakit di sana.
"Kami menerima pasien yang tidak diinginkan (rumah sakit), seperti penderita tuberkulosis akut, pengidap HIV dan kusta. Kami mau menolong mereka semua," kata Esther.
Anak-anak mahir Bahasa Inggris Peter dan Esther Scarborough memiliki rasa simpati besar bagi orang-orang yang kurang mampu dan kekurangan.