Ini Jaminan Pemerintah, Ibu Kota Baru Tak Rusak Paru-paru Dunia

Ilustrasi konsep pembangunan Ibu Kota Baru Versi Nagara Rimba Nusa
Sumber :
  • VIVANews/Fikri Halim

VIVA – Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, Laksmi Wijayanti memastikan, upaya pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebelumnya sudah melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau KLHS yang mendalam.

Sekda Ungkap Sederat Masalah Usai Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Dengan demikian, Laksmi pun menepis tudingan yang marak menyebut bahwa pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN, akan merusak bentang alam Kalimantan yang terkenal sebagai paru-paru dunia.

"Kita harus perhatikan adanya ekosistem sensitif di wilayah itu karena harus diperhatikan betul kalau di situ ada habitat satwa, ada persoalan isu sosial yang harus dijawab," kata Laksmi dalam diskusi di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa 11 Februari 2020.

Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Pindah Ibu Kota Bukan cuma Fisik, Tapi Juga Pola Pikir

Laksmi menegaskan bahwa pembangunan IKN di Penajam Paser Utara itu akan menerapkan prinsip Forest City atau kota hutan.

Dia bahkan menjelaskan, nantinya secara geografis IKN yang baru itu akan dikelilingi oleh Daerah Aliran Sungai atau DAS.

Ibu Kota Adopsi Kota Spons akibat Kekeringan

Sebab, format pemetaan dan penyusunan yang menjadi salah satu prinsip dari forest city, adalah untuk model pembangunan dan pengembangan kawasan dengan basis water set management.

"Yang paling penting adalah kalau kita punya visi itu. Karena di sana ada 38 DAS di lokasi kecil, dan ini sangat bergantung hujan," ujarnya.

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau RK

Ridwan Kamil: Jakarta Akan Tetap Jadi Pusat Aktivitas Selama 20 Tahun ke Depan

RK percaya bahwa meskipun Nusantara, ibu kota baru di Kaltim akan dibangun dalam dua hingga tiga dekade ke depan, Jakarta akan tetap menjadi pusat aktivitas penting.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2024