Platform Digital Ini Tawarkan Asuransi Bebas Virus Corona
- tvOne
VIVA – ?Mewabahnya Virus Corona terus jadi perhatian global termasuk di Indonesia saat ini. Platform digital wealth management Tanamduit pun menawarkan produk asuransi kesehatan proteksi bebas penyakit, termasuk virus tersebut.
“Kami memahami kecemasan masyarakat terhadap wabah yang terjadi sejak akhir 2019. Untuk itu kami menawarkan perlindungan terhadap Virus Corona dengan premi terjangkau di tanamduit.” ujar Direktur Insurtech Tanamduit Itha Sargianitha dikutip dari keterangannya, Selasa 11 Februari 2020.
Itha menambahkan, dirinya menghimbau agar nasabah Tanamduit dan masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan cara pencegahan Virus Corona. Hal itu dilakukan dengan mulai memperhatikan pentingnya asuransi untuk menghadapi kemungkinan meluasnya wabah Corona hingga di Indonesia.
Program Proteksi Bebas Penyakit di antaranya memiliki layanan rawat inap, pembedahan, dan rawat jalan. Layanan ini bekerjasama dengan oleh PT Central Asia Financial (Jagadiri) dengan nama produk Jaga Sehat Pilihanku.
Adapun Lanjut Itha, ketentuan untuk mendapatkan Proteksi Bebas Penyakit adalah peserta berusia minimal 6 bulan dan maksimal berusia 60 tahun dengan maksimal polis aktif sejumlah 1 polis per orang.
“Dengan memiliki asuransi yang menjamin perlindungan terhadap penyakit tersebut, kami berharap pemegang polis menjadi lebih tenang meski tidak mengurangi upaya pencegahan Virus Corona dengan menjalankan pola hidup yang sehat dan bersih.” tutupnya.
Sebagai informasi dari 2017 hingga 2019, Tanamduit telah memiliki lebih dari 400 investor yang sudah memiliki polis asuransi dalam kurun waktu tiga bulan. Selain reksa dana, produk yang tersedia di dalam aplikasi Tanamduit antar lain reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN).
Ke depannya Tanamduit akan meluncurkan investasi emas sebagai sarana investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
OJK Ungkap Ada 14 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ekuitas Minimum
OJK ungkap hingga saat ini sebanyak 14 perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) belum memenuhi ekuitas minimum Rp 7,5 miliar.
