Tiga Perempuan Indonesia Runtuhkan Dominasi Pria di Bidang Sains
- abc
Meski tidak berasal dari keluarga berlatarbelakang sains, Tengku Alia Sandra memiliki ketertarikan besar kepada bidang tersebut.
Supplied: Tengku Alia Sandra
Di tahun 2014, Alia melanjutkan pendidikannya di Central Queensland University dan mengambil jurusan Railway Signalling and Telecommunications (Pensinyalan dan Telekomunikasi Kereta Api) .
Ia sempat mengerjakan proyek Regional Rail Link (RRL) atau Perhubungan Kereta Api Regional di Victoria, Australia dalam kelompok desain pensinyalan sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
Walau akhirnya mengaku jatuh cinta pada bidang yang ditekuninya, perempuan yang bertugas sebagai Kepala Departemen Teknik Jaringan Kereta (Railway Engineering Department) di proyek MRT Jakarta, Alia mengaku awalnya bercita-cita sebagai dokter.
"Cita-cita saya awalnya jadi dokter, tapi perjalanan hidup memberikan saya kesempatan untuk menjadi seorang Insinyur di bidang perkeretaan (Railway Engineer)."
Meskipun begitu, Alia melihat ada benang merah antara dokter dan Railway Engineer.
"Seorang dokter harus punya keahlian dalam mendiagnosa pasien dan menyelamatkan nyawa pasien di ruang operasi."
"Seorang pembuat jaringan kereta juga harus memastikan bahwa desain mereka aman dan tidak menyebabkan tabrakan antar kereta," kata Alia.
Berbeda dengan Amanda dan Reini, pilihan Alia untuk menekuni bidang Railway Engineering ini memang berbeda dengan pilihan anggota keluarga lainnya yang tidak berlatarbelakang teknik.
"Orangtua saya dua-duanya wirausahawan. Kakak yang pertama di bidang Finance, yang kedua adalah wartawan dan yang ketiga insinyur," kata dia.
"Mungkin karena di keluarga bidangnya berbeda-beda, jadi terbiasa dengan perbedaan."
"Melawan" stigma dan dominasi laki-laki
Merujuk pada angka peminat perempuan di bidang sains yang lebih rendah dibanding laki-laki, tak heran pekerjaan di bidang ini juga dibayangi oleh stigma atau dominasi laki-laki itu sendiri.
Tengku Alia merasakan, ada stigma bahwa perempuan tidak seharusnya menjadi insinyur di bidang teknik.
"Saya pernah hadir di rapat dengan pihak regulator untuk menjelaskan pengembangan tahap kedua MRT."