Ketika Penjualan Smartphone China Ikut Dilumpuhkan Virus Corona
- U-Report
VIVA – Dampak virus corona di China ternyata ikut melumpuhkan sejumlah lini ekonomi negara tersebut. Salah satunya adalah penjualan smartphone atau ponsel cerdas China yang terdampak akibat turunnya produksi.
Dilansir dari Business Insider, pada Selasa 11 Februari 2020, dampak virus corona mangancam lebih dari setengah penjualan smartphone China dan menimbulkan sejumlah masalah bagi produksi telepon pintar seperti Iphone Apple.
Analis dari perusahaan riset pasar Canalys memperkirakan pengiriman smartphone China bisa turun 40-50 persen antara kuartal IV-2019 dan kuartal I-2020 karena dampak corona virus. Angka itu lebih besar dari perkiraan sebesar 7 persen.
Bahkan, pihak Foxconn, perakit iPhone terbesar Apple, juga menyatakan bahwa perusahaannya masih belum bisa melanjutkan operasi secara regular sejak Senin 10 Februari 2020 lalu.
Atas hal itu, Apple pun juga akan memperpanjang penutupan toko di China karena wabah koronavirus, yang sekarang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di seluruh dunia dan telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang.
Kemudian, seberapa parah dampak itu kepada bisnis Apple, perusahaan itu hanya menyatakan telah memperhitungkan konsekuensinya pada kuartal II-2020. Di mana Apple memprediksi pendapatannya akan turun US$63-US$67 miliar.
Sementara itu, Wedbush Securities memperkirakan dampak virus corona ke Iphone akan mengurangi pasokan sebanyak 3-5 juta di pasar. Hal itu akan terjadi pada akhir kuartal I-2020 yaitu Maret hingga Juni 2020.
Hal itu, menjadi konsekuensi dari masalah rantai pasok yang berkurang akibat penutupan pabrik yang berlanjut hingga akhir Februari atau Maret di China.
Seperti diketahui, China merupakan pasar smartphone terbesar di dunia dan pasar terbesar ketiga bagi Apple selain Amerika Serikat dan Eropa. Dengan adanya virus Corona tentunya ke depan akan merusak rantai pasok smartphone global.