Di Jamuan Santap Malam PM Australia, Jokowi Tulis Pesan Persahabatan
- Dok. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo menghadiri undangan jamuan santap malam dari Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di The Lodge, Canberra, Australia, pada Minggu, 9 Februari 2020.
Sekitar pukul 18.55 waktu setempat, Presiden Jokowi tiba di The Lodge yang merupakan salah satu kediaman resmi bagi perdana menteri Australia. PM Morrison langsung menyambut Presiden Jokowi dengan hangat.
Kedua pemimpin sempat berbincang sejenak dengan ditemani oleh Menteri Luar Negeri masing-masing, yaitu Retno Marsudi dan Marise Payne. Tepat pukul 19.00 waktu setempat jamuan santap malam pun dimulai.
Dalam buku tamu, Presiden Jokowi menuliskan pesan persahabatan. "Persahabatan dekat kita mencerminkan kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Australia. Terima kasih banyak atas keramahan dan sambutan hangatnya," ujar Jokowi dikutip dari keterangan resmi, Senin, 10 Februari 2020.
Jokowi Akan Saksikan Sejumlah MoU dan Pidato di Depan Parlemen Australia.
Serangkaian agenda telah menanti Presiden Joko Widodo di hari ketiga kunjungan kenegaraan ke Australia, Senin, 10 Februari 2020. Pada pagi hari, Presiden akan menuju Gedung Parlemen, Canberra, Australia.
Presiden akan mengawali agenda di Gedung Parlemen dengan menggelar pertemuan tatap muka dengan PM Australia Scott Morrison. Setelahnya, Presiden akan menghadiri pertemuan bilateral Republik Indonesia dengan Australia dalam Annual Leader's Meeting (ALM).
Kepala Negara juga akan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada dua nota kesepahaman yang akan ditandatangani.
"Pertama adalah Plan of Action Comprehensive Strategic Partnership tahun 2020-2024, dan kedua, kerja sama di bidang perhubungan yang akan dilakukan Pak Menhub," kata Retno.
Nota kesepahaman yang akan ditandatangani oleh Menteri Perhubungan kedua negara adalah MoU concerning Transportation Security Cooperation. Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, ada dua hal pokok yang akan dibahas dalam Nota Kesepahaman tersebut, yaitu berkaitan dengan kemudahan menggunakan konektivitas udara, dan berkaitan dengan vokasi dan keselamatan.
"Australia banyak support safety di Indonesia, memberikan tenaga-tenaga pelatihan, dan karena itu kita minta ditingkatkan untuk memberikan dukungan kepada vokasi di Indonesia," kata Budi Karya.
Selepas itu, Presiden Jokowi dan PM Morrison akan menggelar pernyataan pers bersama. Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin akan mengumumkan ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreeement (IA-CEPA).
Di samping itu, Presiden juga akan menerima beberapa kunjungan kehormatan, yaitu dari Ketua Oposisi Australia dan dari Ketua House of Representatives Australia serta Ketua Senat Australia. Selanjutnya, Kepala Negara akan menyampaikan pidato di hadapan anggota parlemen Australia.
Selepas menghadiri jamuan santap siang oleh PM Australia, Presiden akan kembali ke Hotel Hyatt untuk kemudian menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable. Terkait forum tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ada sekitar 20 pengusaha pertambangan, jasa, sektor kesehatan, hingga perguruan tinggi.
"Memang ada perguruan tinggi yang ingin beroperasi di Indonesia dan pemerintah mau lihat deregulasinya di situ, terutama beroperasi di daerah ekonomi khusus," ujar Airlangga.
Pada sore harinya, Presiden dan rombongan akan menuju Bandara Militer Defence Establishment Fairbairn, Canberra, untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta. (ase)