Polemik Pemulangan WNI eks-ISIS dan Kekhawatiran Virus Baru Terorisme
- bbc
"Deradikalisasi sebaiknya tidak dibatasi di Indonesia. Sebaiknya, apapun kegiatannya, assesment, workshop, atau pencerahan, sebaiknya dilakukan di tempat pengungsian mereka," kata Nasir.
"Baru kita dapat bedakan yang murni bertobat, insaf, minta maaf ke pemerintah dan siapa yang masih keras. Sebaiknya tidak bisa dipukul rata," ujarnya.
Sebelumnya di tahun 2017, belasan WNI yang pergi ke Suriah karena ingin bergabung dengan ISIS dideportasi ke Indonesia. - Reuters
Sementara, menurut peneliti Noor Huda, pemerintah harus mengkaji dengan jelas WNI-eks ISIS yang ada beserta paham mereka.
"Yang penting assessment harus jelas, mana yang harus di bawa ke Densus, mana yang harus dibawa ke BNPT, atau ke (rehabilitasi) di Kementerian Sosial," ujarnya.
Ia mengatakan proses kajian ini akan memakan waktu yang lama.
"Kita ingin tahu persis mana yang `kucing`, mana yang `macan`? Mereka juga harus dikaji ideologinya seperti apa," ujar Noor.
Pemerintah, kata Noor, juga harus mempertimbangkan tempat para eks-ISIS akan ditampung juga dampak sosial dari kepulangan mereka.
`Masih ada yang radikal`
Sebelumnya di tahun 2017, belasan WNI yang pergi ke Suriah karena ingin bergabung dengan ISIS