Keturunan WNI di Lingkaran Setan Tanpa Kewarganegaraan di Malaysia
- bbc
"Saya ditinggal sendiri. Emak, bapak, adik semua balik kampung. Saya ditinggal sendiri. Pada Hari Raya pun saya sendiri, tidak ada orang tengok. Sangat sangat sedih," ungkapnya seraya menambahkan kedua adiknya menikmati pendidikan di sekolah negeri secara gratis, sementara cita-citanya untuk menjadi pramugari atau perawat kandas.
Kesusahan Efa belakangan bertambah di saat ia tengah mengandung anak pertamanya.
Si bayi akan masuk ke dalam lingkaran setan, lahir tanpa identitas resmi, dan mungkin pula akan besar tanpa akses pendidikan.
"Suami saya warga negara Indonesia yang tak ada apa-apa (tak punya dokumen), saya pun tak ada apa-apa. Saya takut nanti saya bersalin, anak saya pun tak ada apa-apa pula.
"Sama dengan nasib saya dan suami sayalah. Berputar di situ juga," keluhnya kepada wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin Bonasir.
Untuk saat ini, bagaimanapun, Efa merasa beruntung ada seorang dokter gigi yang awalnya memberikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan di kliniknya di kawasan Petaling Jaya, tak jauh dari rumah.
Melihat kemampuan dan potensi Efa, sang dokter melatihnya sebagai asisten dan itulah pekerjaannya sekarang sekalipun tidak resmi.
Kecuali pergi bekerja, Efa mengaku takut meninggalkan rumah dan lebih banyak membantu ibunya memasak di dapur.
Meskipun sudah berstatus tanpa kewarganegaraan sejak lahir hingga umurnya sekarang 19 tahun, Efa tak ingin putus asa untuk mendapatkan pengakuan sebagai warga negara Malaysia, tanah kelahiran dan sekaligus satu-satunya negara di dunia yang dikenalnya.
Visua l oleh jurnalis video Dwiki Marta
Tulisan ini merupakan bagian dari laporan seri tentang Keturunan WNI tanpa kewarganegaraan di Malaysia di situs BBC News Indonesia dan juga di Radio BBC Indonesia dalam siaran pukul 05.00 dan 06.00 WIB , Rabu (0 5 /02) dan Kamis (0 6 /02).