Intip 'Gurita Bisnis' Budi Hartono Orang Terkaya Nomor 1 RI
- Forbes
VIVA – Robert Budi Hartono, bukan lagi nama asing di telinga masyarakat. Nama ini bercokol sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia, selama 11 tahun berturut-turut hingga saat ini.
Dikutip dari laman Forbes, Rabu 5 Februari 2020, pria berusia 79 tahun ini masih mengantongi kekayaan senilai US$19,7 miliar atau setara Rp269,6 triliun (kurs rupiah Rp13.687 per dolar AS). Terakhir, dia juga masih dinobatkan sebagai orang terkaya nomor satu oleh majalah Forbes pada Desember 2019.
Jika kekayaannya digabung dengan saudaranya, Michael Bambang Hartono, harta mereka mencapai US$37,3 miliar atau Rp510 triliun (jika mengikuti kurs rupiah saat ini, Rp13.687 per dolar AS). Ini merupakan data terakhir kekayaan mereka per 2 Desember 2019.
Lantas, apa yang membuat Budi selalu jadi juara bertahan di puncak jajaran orang kaya Indonesia? Ini ulasan singkat, 'gurita bisnis' Budi Hartono yang dirangkum VIVAnews:
1. Bisnis Rokok
Pria kelahiran Semarang, 28 April 1940 ini merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok PT Djarum, Oei Wie Gwan. Dia masih meneruskan bisnis ini bersama saudaranya, Bambang Hartono.
Dari bisnis ini, mereka melebarkan sayapnya ke sektor lain. Diketahui, PT Djarum sebagai induk usaha mereka pun memilih untuk tidak melantai di pasar modal.
Memang cukup menarik bahwa perusahaan sebesar ini tidak melantai di bursa efek Indonesia. Alasannya sederhana, konglomerasi besar ini memang tidak lagi butuh investor induk usahanya. Grup Djarum hanya diwakili oleh anak perusahaan untuk melantai di bursa efek Indonesia.
2. Menguasai Saham BCA
‘Duo Hartono’ ini diketahui menjadi pemilik saham terbesar di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Lebih dari separuh saham BCA, mereka kuasai atau sekitar 54,94 persen.
Kekayaan Hartono bersaudara ini pun, tentu akan melesat ketika harga saham BCA naik. Namun, juga akan turun 'sedikit', saat harga saham BCA turun.
3. Punya Lahan Sawit Puluhan Ribu Hektare
Duo Hartono ini juga memiliki perkebunan sawit dengan luas puluhan ribu hektare, lewat PT Hartono Plantation Indonesia. Informasi terakhir yang diperoleh, mereka mengelola sekitar 65 ribu hektare lahan sawit di Kalimantan Barat sejak 2008.
4. Bisnis Properti
Orang kaya ini juga tak luput dari bisnis properti. Mereka juga mengembangkan superblok mewah di jantung Ibu Kota, yaitu bangunan di sekitar kawasan Hotel Indonesia. Di sini, Djarum menggabungkan fungsi pusat belanja, perkantoran, dan hotel sekaligus.
Tentunya, nama Grand Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski hingga Menara BCA, sudah tidak asing lagi. Ini semua dikendalikan oleh Grup Djarum.
5. Polytron hingga Bisnis Digital
Orang terkaya di Indonesia ini juga merambah bisnis di sektor elektronik dengan bendera Polytron, yang memproduksi telepon seluler, AC, Kulkas, Audio, dan Video, serta Dispenser.
Tak hanya itu, lewat PT Global Digital Prima (GDP) Venture, Djarum mengembangkan sayap di bisnis digital seperti Blibli.com, Kaskus hingga Tiket.com. (asp)