Awas, Ini Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Buat Surat Lamaran Kerja

Ilustrasi lamaran kerja.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Melamar kerja di suatu perusahaan tidak boleh asal-asalan. Selain menyiapkan diri dengan baik, Anda juga perlu menyiapkan CV (Curriculum Vitae) kreatif yang menjadi syarat utama saat melamar.

Baru Mulai Freelance? Simak Panduan dan Tips Pemula yang Wajib Kamu Ketahui!

CV harus memuat informasi-informasi penting yang mewakili jati diri Anda yang sebenarnya. Mulai dari profil singkat, riwayat pendidikan, riwayat organisasi, riwayat pekerjaan, dan skill yang kamu miliki.

Meski poin-poin yang ada di dalam CV terkesan cukup sepele, tapi masih banyak kesalahan yang sering dilakukan saat menulis CV. Akibatnya, CV menjadi kurang menarik dan kesempatan untuk direkrut oleh perusahaan pun sangat kecil.

5 Pertanyaan Penting Sebelum Nyebur Menjadi Freelancer

Jadi, sebaiknya pahami cara penulisan CV yang baik dan benar. Jika selama ini Anda sering gagal melamar kerja, coba cek CV yang telah banyak disebar itu barangkali ada yang salah. Kesalahan penulisan CV ini seringkali tak disadari seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Foto yang digunakan tidak tepat

Minim Pengalaman? 5 Pekerjaan Remote Ini Pas untuk Fresh Graduate!

Ingat, Anda itu sedang mencari pekerjaan di instansi atau perusahaan resmi. Jadi, foto yang disisipkan dalam CV juga harus foto formal atau pas foto dengan latar belakang yang berwarna, seperti merah atau biru.

Dari foto, perusahaan bisa menilai seberapa profesional Anda bekerja di perusahaan nantinya. Penilaian awal soal ini cukup krusial dalam penilaian HRD. 

Hindari menyisipkan foto gaya-gayaan. Sebab, pekerjaan yang dilamar adalah pekerjaan profesional di sebuah instansi, bukan foto model atau bintang iklan di bawah naungan manejemen entertainment.

2. Banyak kesalahan penulisan

Kesalahan penulisan atau typo merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para pelamar saat menulis CV. Misalnya kata bekerja menjadi bekejra. Kesalahan penulisan ini jelas akan memengaruhi skor penilaian kamu di mata perusahaan.

Adanya kesalahan membuktikan kalau kamu kurang teliti saat bekerja. Dan pimpinan di perusahaan kurang suka dengan karyawan yang tidak teliti.
Sebelum mengirimkan CV, coba periksa kata atau kalimat yang kamu gunakan pada CV yang sudah ditulis. Apabila ada kesalahan penulisan atau typo, kamu bisa segera memperbaikinya agar CV kelihatan sempurna.

3. Banyak pengulangan kata-kata

Saat menulis sebuah surat atau makalah misalnya, kamu sering menggunakan kata-kata yang sama yang sudah digunakan pada paragraf sebelumnya. Tapi saat melamar kerja, coba minimalisir pengulangan kata ini. Sebab, pengulangan kata membuat CV kurang menarik dan tidak terkesan profesional.

Bila ingin menggunakan kata yang sama, coba gunakan kata pengganti lain yang bunyinya berbeda, tetapi memiliki makna yang sama. Ini jauh lebih baik daripada mengulang kata-kata yang sama hampir di setiap paragraf.

4. Isi CV tidak sesuai

Di dalam CV, kamu harus menyertakan rangkuman tertentu agar CV lebih enak dibaca oleh recruiter. Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan panjang rangkuman tersebut.

Jangan sampai terlalu panjang apalagi bertele-tele. Hal ini menyebabkan recruiter cepat bosan. Tapi, jangan pula terlalu pendek karena akan terkesan asal dan apa adanya.

Coba tuliskan CV dengan porsi isi yang pas, tidak kepanjangan ataupun kependekan. Tuliskan informasi-informasi yang penting dalam bentuk poin atau nomor agar CV lebih enak dibaca.

5. Penggunaan tata bahasa yang tak tepat

Selanjutnya adalah tata bahasa. Beberapa pelamar sering menggunakan bahasa tidak formal yang kurang enak dibaca oleh recruiter. Misalnya kata “tidak” diganti “gak, enggak” atau “saja” diganti “aja”.

Tata bahasa seperti menyebabkan recruiter risih. Akibatnya, CV yang Anda kumpulkan langsung di-skip atau dilewatkan oleh recruiter. Sangat disayangkan, bukan?

Oleh karena itu, gunakan tata bahasa yang tepat, yang formal dan menunjukkan profesionalitas mu sebagai pelamar. Dengan demikian, peluang untuk maju ke tahap selanjutnya pun akan semakin terbuka lebar.

6. Penggunaan kata ganti orang ketiga

Saat menuliskan CV, sah-sah saja kalau mau menggunakan kata ganti. Tapi, gunakan kata ganti yang tepat yaitu kata ganti orang pertama bila ingin menjelaskan diri sendiri, seperti saya.

Hindari penggunaan kata ganti orang ketiga, seperti mereka atau kalian yang menjelaskan orang lain. Sebab, konteksnya di sini adalah kamu sebagai pelamar kerja, bukan orang lain.

Selain lebih sopan dan formal, penggunaan kata ganti orang pertama menunjukkan kesan percaya diri, berani, dan tegas. Jika Anda ingin menjelaskan sesuatu yang ada kaitannya dengan diri sendiri, ada baiknya gunakan kata “saya”.

7. Warna CV terlalu menyolok

Penambahan warna atau bingkai tertentu memang perlu agar CV kelihatan menarik. Tapi, perhatikan pemilihan warnanya. Jangan sampai terlalu menyolok agar CV tidak terkesan seperti pamflet, brosur, ataupun baliho yang sering dipajang di jalan raya.

Pilih warna-warna kalem yang enak dipandang mata, seperti putih, abu-abu, biru muda, dan hitam. Pemilihan warna yang tepat akan memunculkan niat atau rasa penasaran recruiter terhadap CV yang kamu submit. Alhasil, recruiter pun mau membaca CV milik Anda.

8. Menaruh hiasan yang tidak perlu di CV

Penambahan hiasan seperti gambar atau logo cukup penting untuk mewakili suatu kata. Tapi, tidak semua logo harus Anda tampilkan di dalam CV. Tidak sedikit logo justru terkesan mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan pembaca.

Pilihlah logo atau gambar yang penting saja, seperti logo e-mail untuk mewakili tulisan e-mail, logo sekolah untuk mewakili riwayat pendidikan, dan lain sebagainya.

Hindari logo atau gambar yang merujuk pada suatu brand. Ingat, perusahaan ingin merekrut kandidat terbaik untuk bekerja di perusahaan, bukan merekrut merek untuk menjalin kerja sama. 

Koreksi CV sebelum diserahkan ke perusahaan

CV yang bagus tidak hanya memunculkan ketertarikan pembaca, tapi juga menunjukkan profesionalitas Anda sebagai pelamar. 

Pastikan CV yang Anda tulis minim kesalahan, seperti typo, penggunaan tata bahasa, isi, dan lain-lain seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebelum dikirim ke perusahaan, coba koreksi CV Anda terlebih dahulu untuk mendapatkan CV yang sempurna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya