Fasihnya Dubes Iran Berbahasa Indonesia, Ternyata Belajar Serius
- VIVAnews/Dinia Adrianjara
VIVA – "Aku cinta Indonesia".Kalimat itu merupakan kesan yang sangat melekat bagi Mohammad Azad, Duta Besar baru Iran untuk Indonesia. Siapa sangka, baru sebentar menjalankan tugasnya menjadi kepala perwakilan Iran di Indonesia, Azad sangat mahir berbahasa Indonesia.
Ternyata ini adalah kali ketiga bagi Azad untuk bertugas di Indonesia setelah sebelumnya pernah menjalankan tugas sebagai Atase Kebudayaan pada tahun 1989. Kemudian menjabat sebagai Wakil Duta Besar dan kini menjadi Duta Besar di Indonesia.
"30 tahun lalu saya ke Indonesia. Saya tertarik untuk bisa berbicara bahasa Indonesia bahkan sebelum saya ditugaskan, saya di Teheran mulai belajar bahasa Indonesia," kata Azad di Kediaman resminya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 4 Februari 2020.
Karena ketertarikan tersebut, Dubes Azad mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk mempelajari bahasa Indonesia lewat program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) selama satu tahun di Universitas Indonesia.
"Setelah satu tahun di perpisahan BIPA tentu ada yang hadir dari Iran, Kanada, AS, China, Jepang dll. Pertanyaan yang ditanyakan kepada semua dan diminta maju satu persatu, apa yang dirasakan terkait Indonesia," tutur Azad menceritakan kisahnya mempelajari Bahasa Indonesia.
"Saya sampaikan Indonesia adalah kata singkat. Perasaan saya adalah ACI. Kemudian saya bertanya kepada dosen saya ACI itu singkatan apa, saya bilang Aku Cinta Indonesia. Jadi ketika ditugaskan lagi di Indonesia ini adalah cinta yang terbukti dan tentu dalam Bahasa Indonesia disebut kalau belum tiga kali belum afdol. Jadi ini ketiga kali semoga afdol," ujarnya.
Tahun ini, Indonesia dan Iran akan merayakan 70 tahun hubungan bilateral yang telah dimulai sejak tahun 1950. Dubes Azad mengatakan kedua negara telah memiliki hubungan baik dari sisi politik, kebudayaan, seni, sosial, ekonomi dan ada tren positif.
"Hubungan kami didasari prinsip saling menghormati, kerja sama regional dan multilateral. Perdagangan Indonesia dan Iran melampaui US$1 miliar. Tekad besar pemimpin kedua negara sebagai dua negara yang tergabung dalam gerakan non-blok adalah memperkuat dari berbagai sisi dan dimensi," katanya.
>