Jasa Marga Rogoh Rp1,5 M untuk Situs Peninggalan Kerajaan Singosari

Situs Sekaran, Peninggalan Kerajaan Singosari.
Sumber :

VIVA – Situs Sekaran, peninggalan Kerajaan Singosari di kilometer 37 seksi lima tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang. sempat tidak terawat dengan kondisi memprihatinkan pascaeskavasi oleh Badan Peninggalan Cagar Budaya atau BPCB Trowulan, Jawa Timur, setahun lalu.

Jasa Marga Beri Diskon Tol saat Libur Nataru, Catat Tanggalnya

Situs dibiarkan terpapar langsung sinar matahari. Padahal, struktur batu bata Situs Sekaran rawan rusak akibat paparan sinar matahari. BPCB dan pegiat sejarah berkali-kali meminta Pemerintah Kabupaten Malang, memperhatikan perawatan situs bersejarah ini.

Kini, Jasa Marga Tol Malang-Pandaan, akhirnya turun memberikan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk pembangunan dinding pelindung.

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 490 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Jasa Marga sebenarnya telah menghibahkan tanah kepada Pemkab Malang. Bahkan, selaku otoritas jalan tol, Jasa Marga telah membelokkan jalan tol dari rencana awal, demi menghindari Situs Sekaran yang ditemukan saat proses pembangunan jalan tol. Kini, Jasa Marga dan BPCB sedang membangun dinding situs, karena situs ini berada tepat di samping jalan tol Malang-Pandaan.

"Sebetulnya, ini permintaan Dirjen Bina Marga bahwa kita itu diminta untuk penanganan situs ini. Kan, dari dulu setelah heboh itu kan sampai sekarang, enggak dilakukan apa-apa. Akan kita coba ditangani dan dibantu lah. Kita koordinasi dengan BPCB," kata Direktur Teknik Jasa Marga Pandaan-Malang, M. Jazuli, Selasa 4 Februari 2020.

Jasa Marga Berikan Potongan Tarif Tol Trans Jawa 10 Persen Jelang Nataru

Jazuli mengatakan, Jasa Marga menggelontorkan dana bantuan perawatan sebesar Rp1,5 miliar untuk membangun dinding penahanan tanah, penutup situs serupa tudung seluas 450 meter persegi, dan dinding-dinding pelindung situs sepanjang sekira 100 meter.

"Pembangunan sudah dilakukan sejak Jumat kemarin. Ditargetkan rampung sampai 31 Maret 2020 nanti. Nanti, akan kita bangun semacam bangunan penutup gitu, luas kayak gudang gitu nantinya. Setelah kita ditutup, mungkin dari BPCB baru akan melakukan eskavasi lagi," ujar Jazuli.

Sementara itu, Arkeolog BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho menegaskan bahwa keberadaan Situs Sekaran sangat penting bagi sejarah nasional. Sebab, kerajaan Singosari hanya diketahui lokasi candinya, namun untuk pemukiman kuno ero Singosari baru diketahui setelah Situs Sekaran ditemukan.

"Kami tentu senang, karena ini wujud komitmen Jasa Marga terhadap pelestarian situs. Semoga nanti pemanfaatannya dan penelitian lebih lanjut bisa dilanjutkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Saat ini, kita fokus ke area awal, selanjutnya eskavasi akan diteruskan hingga ke barat, utara dan selatan," tutur Wicaksono.

Saat ini, BPCB bersama Jasa Marga melakukan pengecekan rencana tapak pondasi atap, serta melakukan pertemuan desa dengan pihak Jasa Marga terkait pengelolaan Situs Sekaran. Sementara itu, BPCB bakal berkolaborasi dengan sejumlah peneliti untuk merekonstruksi tinggalan Situs Sekaran.

"Kami akan mengundang beberapa peneliti untuk untuk berdiskusi merekonstruksi tinggalan Situs Sekaran ini, karena cukup penting. Kalau di Singosari sendiri, kan banyak ditemukan Candi, tetapi di mana sih sebenarnya pemukimannya atau kedatonnya kah. Karenanya, ini Situs Sekaran menjadi sangat penting," kata Wicaksono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya