Kaya Mendadak Lewat Bisnis Casing HP hingga Mug Custom
- Istimewa
VIVA – Rico Huang, pria berusia 24 tahun ini bisa dibilang kaya mendadak. Sebab, di umur yang masih muda sudah berhasil mendapatkan harta melimpah.
Dia bercerita, sejak awal sekolah dasar sudah memutuskan untuk memperbaiki finansial keluarganya melalui membantu orangtuanya berdagang jam tangan selama tiga tahun.
Beranjak SMP dengan modal uang jajan dan angpao, Rico pun memulai bisnis pertamanya jualan aksesori handphone (HP) hingga akhirnya bangkrut karena tak kuat bersaing dengan perang harga. Dari kejadian inilah, Rico mengaku bahwa jiwa enterpreneur dalam dirinya muncul.
“Selagi masih muda kita habisin jatah gagal supaya jatah sukses kita lebih cepat datang. Jadi jatuh berkali-kali itu sudah hal yang biasa," kata dia dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa 4 Februari 2020.
Hingga akhirnya, ia memulai bisnis casing HP custom. Karena, pada saat itu banyak orang yang ingin membeli casing HP dengan gambar sesuai dengan keinginan sendiri atau suka-suka tetapi tidak ada yang bisa membuatnya.
Dari peluang bisnis casing HP custom, Rico pun mulai merambah ke kaus, topi, mug, jaket yang bisa di-custom. Hingga terbentuklah Dropshipaja.com yang tercatat sudah memiliki 85.000 reseller di seluruh Indonesia.
Selain di bidang produk, Rico juga merambah bisnis software dan sekolah internet marketing dan menjadi salah satu sekolah internet marketing terbesar di Indonesia.
Beli Ferrari dan Mesin Printing Rp10 miliar
Berkat kerja kerasnya, di umur 21 tahun ia berhasil membeli mobil pertamanya Mercy. Kemudian selang tiga tahun, di usia ke 24 tahun ia bisa membeli Ferrari California.
Setelah sukses menjalankan bisnis online dengan produk casing HP di bawah naungan Dropshipaja.com, Rico Huang selaku chief executive officer (CEO) dari PT Alona Indonesia Raya baru saja membeli sebuah mesin printing seharga Rp10 miliar yang bisa mencetak satu produk yang memiliki pangsa pasar tinggi di Indonesia terutama perempuan.
Berdasarkan data dari “Retail Photo Market Value 2018”, di Eropa ada satu perusahaan yang bisa menghasilkan omzet Rp120 triliun hanya dari satu produk lewat mesin printing ini. Sementara itu, di Indonesia pasarnya masih luas dan belum ada pemainnya.
Berbeda dengan Ferrari, harga mesin printing ini empat kali lipat lebih mahal, punya kecepatan super kilat, dan kualitas produk yang mumpuni. Selaras dengan harganya yang super, biaya maintenance mesin printing yang bernama BAIM ini pun lumayan mahal sekitar Rp30 juta per bulan di luar depresiasi.
Produk dengan profit lumayan besar ini adalah photobook atau photo album. Market dari photobook adalah perempuan, seorang ibu-ibu muda yang memiliki anak, traveller, photographer, mahasiswa atau siapa pun yang mau mencetak foto menjadi sebuah memori.