Alasan Investasi China di RI Lebih Perkasa Dibanding Jepang

Ilustrasi bendera China.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah alasan mengapa investasi asal China menjadi yang paling besar saat ini dibanding investasi dari sejumlah negara lain.

Prabowo Minta Megawati, SBY hingga Jokowi Jadi Pengawas Danantara

Bahkan, Bahlil juga membandingkan mengapa investasi Jepang saat ini mengalami penurunan di Indonesia dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Padahal kita ketahui Jepang menjadi salah satu negara yang betah berinvestasi di Indonesia.

Menurut Bahlil, saat ini meningkatnya investasi langsung dari China disebabkan oleh beraninya investor dari negara panda putih itu menyasar sejumlah sektor yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.

Mau Pensiun Dini? Ini 6 Investasi yang Paling Menjanjikan!

Investasi tersebut tercatat jarang diminati negara lain, salah satunya adalah sektor infrastruktur hilir. Investasi di sektor tersebut dinilai miliki risiko tinggi dan lama pengembalian untungnya.

Kemudian, beraninya investor China dibandingkan negara lain juga karena China tak perlu waktu lama melakukan Feasibility Study dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun kemudian mereka membangun pabrik.

Investasi ORI Bisa Cashback hingga Rp 27 Juta, Begini Caranya

"Nah ini, kalau kita lihat Jepang itu FS (Feasibility Study) bisa membutuhkan waktu sekitar tiga tahun, maka China cukup butuh waktu 1,5 tahun. Jadi Jepang lama, sehingga Jepang tergesar," ungkap Bahlil, dikutip Kamis 30 Januari 2020.

Data BKPM mencatat pada kuartal IV-2019, realisasi investasi China di Indonesia mencapai US$1,4 miliar, diikuti Hong Kong sebesar US$1,1 miliar, Singapura sebesar US$1,1 miliar, Jepang US$1,1 miliar dan Belanda US$500 juta. 

Adapun realisasi investasi periode kuartal IV-2019 yakni sebesar Rp208,3 triliun, atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.

Dengan capaian tersebut, total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 yakni mencapai sebesar Rp809,6 triliun, atau 102,2 persen dari target realisasi investasi 2019 yang ditetapkan Bappenas yang hanya sebesar Rp792 triliun.

Presiden Prabowo Subianto di acara HUT ke-17 Partai Gerindra

Prabowo: Tahun Ini Ada 15 Megaproyek Tanpa Minta Investasi Luar Negeri

Prabowo menyatakan, tanpa adanya andil investasi asing di proyek raksasa tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil berdiri di atas kaki sendiri.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2025