Bangkit dari Kerugian, BUMN Perhotelan Ini Cetak Laba Rp50,8 Miliar
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVAnews
VIVA – PT Hotel Indonesia Natour atau HIN melaporkan keberhasilannya dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. BUMN di sektor perhotelan dan hospitality itu sempat mengalami kerugian sejak 2015.
Direktur Utama PT HIN, Iswandi Said, menjelaskan, pada 2015 kerugian perusahaan mencapai Rp113,5 miliar. Lalu, pada 2016 kerugian perusahaan menurun jadi Rp92,2 miliar.
Namun, kondisi itu akhirnya makin membaik mulai tahun 2017. Saat itu, PT HIN tercatat berhasil mencetak laba Rp9,1 juta. Kemudian pada 2018 meningkat signifikan menjadi Rp17,4 miliar.
"Tahun 2019 (unaudited) meningkat lagi menjadi Rp50,8 miliar," kata Iswandi di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.
Iswandi menjabarkan, perubahan signifikan dalam hal keuntungan perusahaan itu berasal dari peningkatan jumlah tamu yang datang. Jumlah tamu mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Pada 2016, jumlah tamu hanya mencapai angka 418.468, kemudian tumbuh pada 2017 menjadi 459.857. Pada 2018, jumlah tamu kembali bertambah menjadi 492.344 orang, dan kembali melonjak pada 2019 menjadi 500.831 tamu.
Sementara itu, lanjut Iswandi, tingkat hunian (occupancy rate) juga mengalami sejumlah dinamika dan peningkatan, dari tahun 2016 sebesar 68,4 persen, lalu pada 2017 meningkat 75,5 persen. Selanjutnya pada 2018 menjadi 69,4 persen, dan 2019 agak menurun jadi 68,9 persen.
"Dengan berbagai peningkatan yang berhasil dicapai itu, kami berhasil meningkatkan pendapatan usaha perusahaan dari Rp698,7 miliar pada tahun 2018, menjadi sebesar Rp726,4 miliar (unaudited) pada tahun 2019 kemarin," ujarnya.