Saudi Pernah Pecat Dokter Saat Temukan Virus Corona Jenis Baru

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mewabahnya lagi virus Corona saat ini membuat kisah seorang dokter di Arab Saudi yang pernah dipecat karena penelitiannya mengemuka. Adalah dokter Ali Mohamed Zaki, seorang virologis di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi yang curiga dengan kondisi seorang pasiennya. Dokter Zaki melakukan berbagai tes terhadap pasiennya yang menderita pneumonia namun faktor penyebab seperti yang dipikirkannya negatif. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Hingga akhirnya dokter tersebut mengirim sampel ke sebuah laboratorium canggih yakni Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Sambil menunggu hasil lab, Zaki melakukan tes lagi dan mendapatkan hasil positif. Dilansir The Guardian pada 2013 lalu, hasilnya menunjukkan bahwa penyebab pneumonia tersebut adalah jenis baru virus Corona. 

Virus Corona jenis baru pada 2013 itu dinilai lebih berbahaya dibanding Corona yang menyebabkan SARS yang mewabah pada 2002. Dokter Zaki kemudian mempublikasikan catatannya di proMed yakni sistem online yang memuat informasi dan laporan tentang penyakit menular. 

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Namun akibat temuannya yang kemudian diketahui penyebab penyakit MERS yang marak di Arab enam bulan setelah itu, Zaki malah diberhentikan. Kontraknya di rumah sakit di Jeddah itu dihentikan atas tekanan pemerintah Saudi.

"Mereka tak suka hal ini muncul di ProMED. Mereka meminta rumah sakit untuk memutus kontrak saya," kata Zaki pada saat itu. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Diketahui bahwa SARS dan MERS adalah dua penyakit yang disebabkan virus Corona namun dengan jenis tidak sama.  Tahun 2003, akibat SARS ada tercatat hingga lebih 770 orang meninggal dunia. Sementara MERS yang dialami pasien dokter Zaki yang juga disebabkan virus Corona itu juga mewabah di Arab pada 2012 hingga 2013 dan saat mewabah mendapatkan peringatan darurat dari WHO. MERS menyebabkan kematian lebih dari 800 orang dan kebanyakan berada di negara jazirah Arab. 

Sementara dokter Zaki belakangan diketahui kembali ke negara asalnya Mesir dan bekerja di Universitas Ain Shams Kairo.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024