Dukung Gerakan Eliminasi TBC, Jokowi 'Ultimatum' Menteri Basuki
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Presiden Joko Widodo resmi membuka Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis atau TBC 2030, yang dipusatkan di Cimahi Techno Park, Cimahi, Jawa Barat, Rabu 29 Januari 2020.
Dalam sambutannya, Jokowi berpesan bahwa pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Menurutnya, membangun rumah sehat adalah kuncinya baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Kepala Negara pun memberi 'ultimatum' kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, untuk segera menuntaskan pekerjaan rumah sehat di Provinsi Jawa Barat.
"Tadi pak menteri PU ikut kita. Sayangnya, enggak ikut di sini (acara TBC). Mau saya perintah, rumah-rumah yang sehat segera dikerjakan. Terutama, di Provinsi Jabar. Tadi, pak Gubernur juga sudah meminta itu," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, infrastruktur fisik harus menjamin masyarakat mulai dari drainase yang lancar atau tidak mampet. Termasuk, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, dan desain rumah yang mempertimbangkan sinar matahari dan udara adalah hal yang penting.
Sebab itu, Kepala Negara menegaskan bahwa menjamin kesehatan masyarakat bukan hanya urusan dokter, menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan.Â
"Tapi juga urusan menteri PUPR, dinas PUPR harus melihat hal-hal yang harus kita kerjakan. Bukan hanya ngurusin jalan, bukan hanya ngurusin jalan tol. Hal-hal yang tadi saya sampaikan drainase, sampah, rumah yang sehat itu sangat penting," tegas Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan, pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu fokus kerja pemerintah dalam lima tahun ke depan.
"Saya ingin mendukung keras kegiatan ini, kegiatan bersama menuju eliminasi TBC di 2030. Karena percuma, kalau masyarakat kita enggak sehat, merembetnya bisa ke mana-mana. Bisa ke pendidikan, bisa ke keberlanjutan dalam nanti bekerja, ke mana-mana," kata Presiden.
Merujuk pada Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis atau TBC tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok. Pada 2018, diperkirakan ada 845 ribu orang jatuh sakit dan 93 ribu jiwa meninggal akibat TBC. (asp)