Sepanjang Kuartal VI-2019, China Rajai Investasi Asing di Indonesia

Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta-Bandung, investasi dari China.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Bahlil Lahadalia mengakui, realisasi investasi asal China pada kuartal VI-2019 lalu mencapai sekitar 83 persen, dari total keseluruhan investasi asing yang masuk ke Tanah Air.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Bahlil menjelaskan, pada periode kuartal IV-2019 lalu, nilai investasi China di Indonesia tercatat sebesar US$1,4 miliar, atau sekitar 20,4 persen dari total seluruh investasi yang masuk ke Tanah Air pada periode tersebut.

"Jadi investasi langsung China itu memang meningkat. Walaupun pemerintah menawarkan juga ke semua negara dan tidak hanya memberikan skala prioritas saja kepada China, namun China ini memang lebih agresif," kata Bahlil di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 29 Januari 2020.

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

Selain itu, Bahlil juga mengakui bahwa banyak pola investasi asal China, yang menurutnya sangat berani dibandingkan dengan para investor yang berasal dari negara lainnya.

Dia menyebut, keberanian investasi China itu cukup banyak menyasar sejumlah sektor, salah satunya yakni pada sektor infrastruktur hilir yang tidak banyak dilakukan oleh negara lain.

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Selain itu, Bahlil mencontohkan salah satu keunggulan investasi China, dibandingkan dengan negara lain. Misalnya saat Jepang melakukan feasibility study yang membutuhkan waktu sekitar tiga tahun, maka China bahkan bisa sampai membangun pabrik hanya dengan waktu sekitar 1,5 tahun.

"Feasibility study dan intuisi (investasi China) itu seimbang. Kalau Jepang lama, makanya Jepang tergeser," ujarnya.

Diketahui, setelah Cina, negara asal investasi terbesar yang masuk ke Indonesia pada kuartal VI-2019 lalu adalah Hong Kong, yang tercatat berada pada posisi tertinggi kedua di Indonesia dengan nilai sebesar US$1,1 miliar atau 16,3 persen dari seluruh investasi. Kemudian Singapura US$1,1 miliar atau 16,1 persen, Jepang US$1,1 miliar atau 15,3 persen, dan Belanda US$500 juta atau 7,1 persen.

Adapun realisasi investasi periode kuartal IV-2019 yakni sebesar Rp208,3 triliun, atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Dengan capaian tersebut, total realisasi investasi sepanjang 2019 yakni mencapai sebesar Rp809,6 triliun, atau 102,2 persen dari target realisasi investasi 2019 yang ditetapkan Bappenas yang hanya sebesar Rp792 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya