Pangeran Kegelapan Otak Pembunuhan Jenderal Soleimani Dilaporkan Tewas
- Twitter via Mirror
VIVA – Pentolan CIA yang disebut-sebut sebagai otak di balik pembunuhan Jenderal Iran
Qassem Soleimani dilaporkan tewas saat pesawat militer AS berjenis Bombardier E-11 A jatuh dan hancur di Afghanistan. Dilansir laman Mirror pada Selasa, 28 Januari 2020, hal tersebut diklaim oleh pihak Taliban yang mengatakan bahwa pentolan CIA bernama Michael D'Andrea tersebut ada di dalam pesawat.
Namun Amerika Serikat dua hari ini bungkam dan tak membenarkan maupun membantah klaim Taliban itu. Selain sebagai arsitek operasi yang menewaskan Soleimani, D'Andrea juga terlibat dalam perburuan terhadap pemimpin Al Qaeda Osama bin laden hingga bin Laden tewas dalam penyerbuan oleh militer AS tahun 2011 di Pakistan.
Saat operasi perburuan Osama bin Laden, D'Andrea memiliki nama samaran Pangeran Kegelapan. Sementara Taliban kali ini mengklaim bahwa mereka yang menembak jatuh pesawat militer tersebut karena dianggap mata-mata. Menurut Taliban, ada enam orang yang berada di dalamnya. Empat disebutkan tewas sementara dua yang ditengarai masih hidup namun kemudian menghilang.
D'Andrea menjadi orang penting di CIA khusus dalam operasi di Iran, Irak dan Afghanistan. Diketahui bahwa pembunuhan Jenderal Soleimani yang tewas di Baghdad bulan lalu juga hasil "kerja" D'Andrea.
Sementara pesawat E-11A jatuh di Provinsi Ghazni, Afghanistan pada Senin petang pada minggu ini. Lalu sumber dari Rusia juga menyebutkan bahwa D'Andrea berada di dalam pesawat.
D'Andrea termasuk veteran CIA dan salah satu mata-mata AS paling lihai yang bergabung dengan CIA tahun 17 dan memiliki beberapa panggilan antara lain Ayatollah Mike pada saat operasi melawan Iran. Dia disebut menjadi inspirasi karakter "The Wolf" dalam film berkisah operasi mengejar bin Laden.
Posisi resmi D'Andrea belakangan adalah Direktur CIA bidang Kontraterorisme tahun 2006-2015 dengan kode nama Roger. Dia disebutkan seorang mualaf karena menikahi Faridah Currimjee D'Andrea yang masih menjadi istrinya saat ini.
Terkait jatuhnya pesawat yang diduga membawa D'Andrea itu, Taliban meyakini tak ada korban hidup. Namun sumber dari otoritas AS yang tak disebutkan namanya kepada media mengatakan bahwa klaim Taliban menembak jatuh pesawat itu berlebihan. Penumpang pesawat disebut kurang dari empat orang jumlahnya.
Amerika Serikat hingga saat ini tak mengumumkan jumlah pasti orang yang berada dalam pesawat yang jatuh di wilayah Afghanistan yang tengah diselimuti salju tersebut.