Jurus Dirut Baru Garuda Bersihkan Isu Pelecehan Seksual Pramugari
VIVA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra berkomitmen untuk membersihkan perseroan dari citra negatif. Khususnya, isu pelecehan seksual terhadap pramugari oleh jajaran direksi Garuda.
Isu itu sebelumnya mencuat, setelah manajemen lama perusahaan Garuda di bawah kepemimpinan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara, tertepa gosip 'Gundik'.
Irfan mengatakan, setelah ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ia bersama dengan jajaran direksi lainnya telah menyusun pakta integritas terkait pelarangan penyalahgunaan wewenang antara atasan dengan bawahan.
"Problemnya ini baru satu dua hari, tetapi kita tadi malam sudah start pakta integritas antardireksi dengan ada yang penyalahgunaan wewenang antara atasan dan bawahan," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 24 Januari 2020.
Meski begitu, dia menegaskan, pakta tersebut belum dikukuhkan secara mendetil. Minggu depan, ditegaskannya, detail pakta tersebut sudah bisa terealisasi dan diketahui publik.
"Tapi yang saya tekankan dua hal, yang penting pertama we all commit soal itu dan kedua kita sepakat memberi contoh dan kita mau katakan ini tak termaafkan persoalan ini," tegas dia.
Tetapi, dia menekankan, komitmen tersebut nantinya tidak hanya akan berhenti di jajaran direksi semata, melainkan, juga antara penumpang dengan para pramugari. Hal itu, supaya pelayanan yang diberikan nantinya tidak bertabrakan dengan norma-norma yang harus dipatuhi.
"Ini kita punya sikap pelayanan prima yang kita berikan bermartabat, kita kalau mau dihargai, ya hargai orang lain. Kita lihat sama-sama, kita tegakkan itu agar persepsi publik ke kita baik," tegas Irfan. (asp)