Ketika Menteri Basuki Sidaknya Mentok di Jalan Buntu
- VIVAnews/Dusep Malik
VIVA – Presiden Joko Widodo telah menetapkan Labuan Bajo menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Prioritas. Tahun ini pula proyek pengembangan infrastruktur di Labuan Bajo dikebut untuk bisa selesai pada akhir 2020.
Untuk memastikan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke sejumlah proyek yang sedang dikerjakan pihaknya, baik itu proyek pemukiman maupun proyek peningkatan jalan.
VIVAnews yang ikut meninjau kawasan Labuan Bajo bersama Menteri PUPR menemukan sejumlah masalah yang dihadapi di lapangan. Bahkan, dalam sidaknya Menteri Basuki menemukan jalan akses bandara yang buntu karena masalah pembebasan lahan.
Diketahui, jalan buntu tersebut ternyata dimiliki Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan adiknya yang juga merupakan Anggota DPRD Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga miliki Niko Naput kerabatnya.
Melihat kondisi jalan yang sebagian sudah terbangun dan terhambat pembebasan lahan, Menteri Basuki pun langsung menghubungi pihak terkait di lokasi dan mendapatkan jawaban yang cukup baik.
"Tadi saya langsung telepon, tanah itu punya adiknya (Menteri Johnny G. Plate) anggota DPRD Ruteng dan milik Niko Naput. Jadi, kita sudah bicara katanya bisa ambil tepian tanahnya, sehingga tak masuk tanah orang," kata Basuki dikutip VIVAnews, Jumat 24 Januari 2020.
Basuki menuturkan, jalan yang terhambat tersebut merupakan jalan akses Bandara Komodo menuju jalan lintas utara atau trans Flores bagian utara. Jalan tersebut merupakan jalan baru untuk mendorong pengembangan pariwisata Labuan Bajo.
Jalan Akses Pelabuhan
***
?
Selain itu, Sidak juga dilakukan Menteri Basuki ke jalan akses menuju pelabuhan baru yaitu Wae Klambu. Diketahui pelabuhan baru ini akan menggantikan pelabuhan Labuan Bajo yang sudah sangat acak-acakan fungsinya dan mengganggu pariwisata.
Basuki mengungkapkan, untuk jalur ini pihaknya akan meningkatkan jalan dari Simpang Manjerite hingga dalam Kota Labuan Bajo sepanjang 9 kilometer yang akan menunjang distribusi logistik dari Pelabuhan Wae Klambu menuju pusat kota.
"Jadi pelabuhan Wae Klambu ini adalah pelabuhan lokal, yang layani Labuan Bajo saja. Jadi nanti kontainer dibuka di pelabuhan itu dan dikirim pakai truk lewati jalur baru yang kita buat. Nah jalur itu akan kita perbaiki, yang tikungan kita buat sodetan dan yang tinggi kita papras," jelasnya.
Adapun untuk 2020 ini, Kementerian PUPR menganggarkan Rp250 miliar guna peningkatan jaringan jalan KSPN Labuhan Bajo. Anggaran itu untuk pekerjaan rekonstruksi jalan, pelebaran, penataan trotoar, pemeliharaan rutin, dan pembangunan drainase.