IHSG Ditopang Sentimen Positif Suku Bunga Acuan BI

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 6.242 pada pembukaan perdagangan Jumat 24 Januari 2020. Posisi itu melemah 6 poin atau 0,10 persen dibanding penutupan perdagangan Kamis 23 Januari 2020 di level 6.249.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

Meski demikian, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, pelaku pasar sepertinya menyambut baik hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Januari 2020, yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate tetap berada di level 5 persen.

Hal itu juga dibarengi dengan suku bunga deposito yang tetap sebesar 4,25 persen, dan suku bunga lending facility bertahan 5,75 persen.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

"Ada euforia market terkait dengan penerapan BI 7-Day Reverse Repo Rate," kata Nafan saat dihubungi VIVAnews, Jumat 24 Januari 2020.

Selain itu, secara global terdapat sentimen positif yang diproyeksikan bakal mendorong kinerja indeks, yakni soal hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China yang dinilai mulai membaik.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

"Meredanya sentimen perang dagang memberikan katalis positif bagi indeks," ujar Nafan.

Secara teknikal, Nafan menjelaskan bahwa support pertama maupun kedua memiliki kisaran  6.218,13 hingga 6.190,52. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.274,29 hingga 6.304,05.

Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan pola dead cross di area positif. Namun, Stochastic sudah berhasil membentuk pola golden cross.

"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ujarnya.

Ilustrasi investor pasar modal.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Direktur Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Manulang bicara soal fenomena emiten yang untung, namun tidak memabagikan dividen.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024