Pengakuan Para WNI Terjerat dalam Perangkap Pengantin Pesanan China
- bbc
Saya sejak April 2019 sudah tinggal di China. Awalnya saya tidak betah. Baru dua bulan terakhir saya bisa betah karena perilaku suami berubah sejak saya hamil. Kehamilan ini juga terpaksa, alasan supaya saya bisa pulang saja.
Saya tinggal di perkampungan, enggak tahu nama jalannya. Yang saya ingat ini dekat Mengcun.
(Melalui aplikasi pesan singkat, Dewi mengirim titik lokasi tempat tinggalnya)
Tapi ternyata suami saya tetap tidak perbolehkan saya pulang ke Indonesia. Saya harus melahirkan di sini.
Suami bilang selama hamil saya boleh naik pesawat. Dia juga takut anak saya nanti malah berkewarganegaraan Indonesia. Banyak alasannya. Saya diminta terus-menerus istirahat di rumah.
Suami saya kerja kotor, sepertinya berhubungan dengan besi. Ayah dan ibunya meladang. Kakak perempuannya kerja di pengadilan, mengurus berkas.
Hana - Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, asal Kalimantan Barat
Hubungan antara saya, suami, dan keluarga di China sebenarnya baik. Kami sempat bertengkar gara-gara saya sempat meminta dipulangkan.