Antisipasi Virus China, Bandara Lombok Perketat Diri
- Dokumentasi Angkasa Pura I
VIVA – Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB, memperketat kedatangan penumpang internasional di Bandara Internasional Lombok. Itu menyusul, merebaknya virus Pneumonia berat dari Tiongkok, atau yang dikenal dengan virus Corona.
Virus Corona menyebar di Kota Wuhan, Tiongkok, yang belum diketahui etiologinya. Virus tersebut menyebar sejak 31 Desember 2019.
"Dilaporkan adanya kasus-kasus Pneumonia, berat yang belum diketahui etiologinya. Jumlah kasus yang semula berjumlah 27 kasus meningkat menjadi 44 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, Kamis, 23 Januari 2020.
Dikabarkan, kasus itu hingga kini terus meningkat mencapai ratusan kasus. Bahkan, tiga warga Kota Wuhan meninggal akibat terjangkit virus itu. Gejala pada penderita seperti batuk disertai demam, dada sesak, dan kesulitan bernapas.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab virus tersebut berkembang. Dugaan muncul bahwa virus datang dari makanan laut yang dijual di pasar ikan Kota Wuhan.
"Hasil pengkajian menunjukkan bahwa telah disingkirkan, kemungkinan kasus-kasus ini disebabkan oleh influenza, avian influenza, infeksi adenovirus atau penyakit pernafasan biasa. Karena itu, masih dipikirkan kemungkinan etiologi kasus-kasus ini terkait dengan SARS (Severe Acute Respiratory Infection) yang disebabkan Coronavirus dan pernah menimbulkan pandemic di dunia pada tahun 2003," jelasnya.
Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut, bandara di Lombok telah diperketat dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada wisatawan yang datang, khususnya dari Tiongkok.
"Ada thermoscan di kedatangan internasional. Bila ada penumpang yang (suhu tubuh) panas, akan langsung dikirim ke ruang isolasi Rumah Sakit Provinsi NTB," katanya.