Keraton Sejagat dan Sunda Empire, Mengapa Bisa tertipu Kerajaan Fiktif
- bbc
"Belum ada kerajaan di Nusantara karena masyarakatnya masih hidup pada masa Megalithikum atau zaman batu. Kerajaan tertua sekitar abad ke 5 yaitu Kutai Tarumanegara dan Selakanegara," papar penulis sejumlah buku sejarah ini.
Mengenai PBB, Vatican, World Bank, Pentagon serta NATO yang diakui bagian dari Sunda Empire, Widyo menegaskan klaim itu adalah sebuah teori konspirasi.
"Dalam sejarah kalau tidak ada bukti berupa fakta, maka akan susah dianggap sebuah kebenaran. Fakta itu akan ada, jika ada bukti berupa sumber tertulis maupun benda yang primer. Kalau tidak, itu hanya sebuah teori konspirasi saja," kata Widyo.
Menurutnya, sejarah pembentukan PBB jelas dan terang benderang ditulis banyak orang dan ia mengaku tidak pernah membaca klaim seperti itu.
"Pentagon dan NATO juga saya baru dengar mereka yang ikut membentuknya. Semua itu sejarahnya jelas kok, bisa ditelusuri. Agak aneh kalau mereka ikut membentuknya," kata Dosen di Fakultas Ilmu dan Budaya Unpad ini.
Apakah klaim Toto sebagai penerus kerajaan Majapahit bisa dipertanggungjawabkan?
Polda Jateng mengatakan telah mendatangkan ahli sejarah untuk menguji klaim Toto yang mengaku keturunan raja-raja Majapahit.
"Sudah kita cek ahli sejarah dan budaya, tidak ada keturunan raja Mataram atau Majapahit, dia sudah akui kalau mengada-ada," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (20/01).
"Sudah kita cek ahli sejarah dan budaya, tidak ada keturunan raja Mataram atau Majapahit, dia sudah akui kalau mengada-ada," tambahnya. Sejauh ini belum ada keterangan langsung Toto Santosa perihal klaimnya tersebut.
Sementara, peneliti tentang kemunculan kerajaan-kerajaan `baru` di Indonesia, yang juga staf pengajar di Departemen politik dan pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias Kurniadi, mengatakan "klaim Totok itu tidak masuk akal."
Menurut Bayu, bohong jika KAS diklaim sebagai penerus perjanjian Raja Majapahit tahun 1518, karena Majapahit sebelum 1500 sudah runtuh.
"Tahun itu sudah Kerajaan Demak, jadi itu jelas bohong," kata Bayu.
Adanya batu besar di samping rumah Totok yang berisi berbagai ukiran simbol, menurut Bayu, juga tidak masuk akal karena memadukan banyak simbol keagamaan.
"Masak ada ukiran swastika di dalam bintang david. Itu ketemunya dari mana. Secara historis itu tidak ada," kata Bayu, yang tesis Doktornya di di Australian National University (ANU) berjudul Defending the Sultanate`s Land: Yogyakarta, Control over Land and Aristocratic Power in Indonesia .
Apa motivasi di balik kemunculan kerajaan-kerajaan setelah Reformasi?
Kemunculan kasus-kasus seperti Kraton Agung Sejagat di Purworejo, Jateng, mulai merebak setelah Reformasi.