RI Kecam Israel Hambat Perdamaian Timur Tengah

Delegasi RI (kiri) dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Delegasi RI menghadiri pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai persoalan Palestina di Newyork, Selasa, 21 Januari 2020. Di forum pertemuan itu, Indonesia mengecam Israel yang sama sekali tak menunjukkan iktikad baik dalam upaya damai atas konflik dengan Palestina.

Trump Klaim Persoalan Timur Tengah Akan Segera dan Mudah Diselesaikan

Hal ini disampaikan perwakilan delegasi RI yang disuarakan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani.

“Saya merasa sulit untuk memahami bagaimana kita dapat menemukan perdamaian jika delegasi Israel pagi ini bahkan tidak sekali pun menjawab berbagai hal yang disampaikan oleh delegasi Palestina,” ujar Djani seperti disampaikan dalam keterangannya, Rabu, 22 Januari 2020.

Donald Trump Klaim Bisa 'Taklukkan' Netanyahu: Dia Sangat Percaya pada Saya

Pertemuan tersebut juga membahas mengenai situasi di Timur Tengah. Anggota DK PBB mendengarkan laporan dari dua pejabat PBB, yaitu Under Secretary General Rosemary DiCarlo dan Assistant Secretary General Ursula Mueller. 

Kedua pejabat PBB itu menyampaikan proses perdamaian Palestina-Israel terhambat oleh berbagai tindakan Israel yang melanggar hukum internasional. Salah satunya seperti pembangunan pemukiman ilegal dan blokade terhadap jalur Gaza.

Trump Tunjuk Besannya yang Keturunan Lebanon Jadi Penasihat untuk Urusan Timur Tengah

Dari Kedutaan Besar Palestina menjelaskan berbagai statistik menunjukkan fakta mengkhawatirkan pada 2019. Blokade Gaza menyebabkan wilayah tersebut menjadi wilayah yang tak dihuni. 

Dari data, sepanjang 2019 ditandai dengan penangkapan lebih dari 5.500 warga Palestina. Hal ini termasuk perempuan dan anak-anak.

Kemudian, tingkat ekspansi pemukiman ilegal Israel pada 2019 memicu pembongkaran perumahan dan kekerasan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Fakta ini menunjukkan ancaman nyata aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat yang makin kuat.

Djani pun kembali menegaskan kembali dukungan terhadap nasib rakyat Palestina. Ia mendesak agar otoritas Israel menghormati hukum internasional. Permukiman ilegal di wilayah Tepi Barat dan memblokade jalur Gaza harus disetop.

Dia khawatir dengan manuver Israel justru hanya akan menggagalkan upaya perdamaian. 

“Tren negatif yang terjadi di Palestina hanya akan meningkatkan ancaman gagalnya upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah," jelas Djani.

Dia menyinggung kelakuan Israel yang mencabut paksa 147 pohon zaitun milik petani Palestina di desa Al Jaba, Betlehem pada 1 Januari 2020. Bagi rakyat Palestina, pohon zaitun mempresentasikan lambang perdamaian.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya