Perbudakan Remaja di Ladang Ganja Amat Mengerikan
- bbc
Di tengah jalan, orang-orang yang menawan Ba berubah, dan sekarang ia tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Ketika akhirnya mereka berhenti dan kantong di kepalanya dilepas, Ba mendapati dirinya berada di sebuah gudang besar, kosong, dan tak berjendela di China, dan disuruh untuk menunggu.
"Saya tahu mereka sedang bersiap-siap mengirim saya ke suatu tempat untuk bekerja," ujarnya.
- BBC
Selama berbulan-bulan Ba ditahan di sana, seorang penjaga secara rutin memukulinya. "Saya tidak tahu mengapa," kata Ba sambil mengangkat bahunya, "tidak ada alasan". Ketika ia ketahuan berusaha melarikan diri, hukumannya lebih keras dari tendangan dan pukulan" si penjaga menuangkan air mendidih ke dada dan lengannya.
"Sakitnya tak tertahankan. Saya berteriak-teriak kepadanya agar berhenti tapi ia tidak dengar," ujarnya. Tak kuat menahan nyeri, Ba hilang kesadaran. "Selama berhari-hari saya hanya berbaring. Saya tidak bisa berjalan. Saya kesakitan untuk waktu yang sangat lama."
Sang ibu asuh menambahkan bahwa luka di kulit Ba berbekas di badannya, menjadi pengingat abadi akan apa yang terjadi kepadanya.
Ba kemudian dipindahkan ke Inggris dengan beberapa kali menumpang truk. Ia mengingat keheningan di kontainer terakhir, tempat kargo manusia disembunyikan di antara kotak-kotak. Keheningan itu hanya dipecahkan oleh gemerisik kardus yang dirobek, untuk digunakan sebagai pelindung dari dingin yang menggigit. Baju lengan panjangnya tidak memberi cukup perlindungan.
"Saya selalu takut selama perjalanan, dan sangat lelah. Saya tidak bisa tidur karena saya sangat khawatir. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi kepada saya. Saya tidak diberi tahu apa-apa tentang tujuan saya."
Sebenarnya, Ba ditakdirkan untuk bekerja sebagai "tukang kebun" dalam perdagangan ganja ilegal di Inggris” bernilai sekitar 2,6 miliar poundsterling (Rp46,2 triliun) per tahun.
Di dalam sebuah rumah kosong dua tingkat di tengah hutan, ia dikurung dan disuruh mengurus tanaman yang tumbuh di setiap jengkal permukaan yang tersedia. Tugasnya sebagai penjaga agak membosankan, hanya menyalakan dan mematikan lampu di atas tanaman pada waktu yang ditentukan dan menyiraminya setiap beberapa jam.
Tapi pekerjaan Ba juga diselingi oleh kekerasan. Ketika satu tanaman mati, Ba tidak diberi makan dan ditendangi oleh majikannya, seorang warga China, yang menyasar bekas luka bakar di dadanya.
Ba tidak pernah menerima bayaran sepeser pun untuk pekerjaannya, dan ia tidak diberi tahu kalau ia bekerja untuk membayar ongkos perjalanannya ke Inggris. Ia adalah budak.
"Bagaimana saya bisa bertahan? Saya mengatakan kepada diri saya untuk terus makan, terus bekerja, dan menunggu kesempatan untuk melarikan diri," ujarnya.
Ia akhirnya melarikan diri dengan memecahkan kaca jendela di lantai dua, dan melompat ke tanah. Ia kemudian berlari secepat-cepatnya.