Gebrakan Putin Kagetkan Kalangan Politik Dalam dan Luar Rusia
- dw
Sehari sebelumnya, Dmitry Medvedev mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Perdana Menteri sekaligus pembubaran kabinet. Langkah itu mengagetkan kalangan pengamat di dalam dan luar negeri, karena datang secara tiba-tiba. Medvedev sendiri dikenal sebagai orang dekat Putin, yang selama ini setia mendampinginya.
Segera setelah pengumumpan pengunduran diri Medvedev, Putin mengajukan nama calon penggantinya, Mikhail Mishutin. Hari Kamis (16/1), majelis rendah Rusia menetapkan dia sebagai Perdana Menteri baru. Di luar negeri, hampir tidak ada orang yang mengenal siapa Mishutin. Sedangkan Dmitry Medvedev diangkap sebagai Ketua Dewan Keamanan.
Dalam komentar yang disiarkan televisi, Medvedev mengatakan dia mengundurkan diri sehubungan dengan usulan perubahan sistem pemerintahan seperti yang diajukan Vladimir Putin dalam pidato kenegaraannya.
Presiden Rusia antara lain mengusulkan amandemen konstitusi, antara lain penyusutan kekuasaan presiden. Nantinya Perdana Menteri tidak diangkat oleh seorang presiden, melainkan oleh parlemen, dan hanya bisa dipecat oleh parlemen juga.
Komentator politik berspekulasi, Putin yang masa jabatannya akan berakhir tahun 2024 dan tidak bisa diperpanjang lagi, ingin kembali berkuasa sebagai Perdana Menteri dengan cara menguasai parlemen.
Semua diatur oleh Putin?
Usulan Putin dan pengunduran diri Medvedev memang jadi kejutan besar bagi banyak warga dan media Rusia sendiri. Terutama karena nama yang diusulkan Putin sebagai Perdana Menteri baru tidak dikenal luas.