Kredit Perbankan Cuma Tumbuh Enam Persen pada 2019
- VIVAnews/Arrijal Rachman
VIVA – Otoritas Jasa Keuangan mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada 2019, cuma tumbuh 6,08 persen, jauh di bawah pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang mampu menyentuh double digit, yakni 11,7 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menjelaskan, kondisi itu disebabkan korporasi di Indonesia saat ini lebih banyak menggunakan sumber pembiayaan dari luar negeri. Itu tergambar dari pertumbuhannya yang mencapai 133,6 persen.
"Ini kelihatannya ada hal fundamental, karena korporasi kita lebih banyak gunakan sumber pembiayaan dari offshore," kata Wimboh dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Jakarta, Kamis 16 Januari 2020.
Selain adanya pembiayaan yang dicari dari luar negeri itu, lanjut dia, korporasi juga memiliki kecenderungan melakukan investasi di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 15,8 persen. Itu berdampak pada melambatnya pembiayaan dari perbankan.
"Kalau korporasi gunakan sumber pembiayaan luar negeri, karena bunganya murah dan nilai tukar rupiah saat ini stabil. Ini positif, karena sumber-sumber pembiayaan tidak hanya domestik," tegasnya.
Di samping itu, lanjut dia, pertumbuhan kredit pada tahun itu semakin tersegmentasi, lantaran tidak hanya didominasi oleh Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV, namun bergerak hampir merata di kelompok bank lainnya.
Tercatat, kredit Bank BUKU IV tumbuh 7,84 persen pada 2019, turun dari catatan 2018, sebesar 12,26 persen. BUKU III tumbuh 2,42 persen atau turun dari 12,32 persen. BUKU II tumbuh 8,38 persen, turun dari 8,81 persen, serta BUKU I tumbuh 6,37 persen, naik dari 2018 sebesar 2,32 persen.
"Ini menunjukkan terjadi segmentasi. Kami ke depan, akan beri perhatian bagaimana bisa lebih kontributif terhadap pertumbuhan 2020," paparnya.