Presiden Iran Ingatkan Tentara Asing di Timur Tengah dalam Bahaya

Cuplikan ledakan pangkalan militer AS di Irak setelah digempur rudal Iran 8 Januari 2020.
Sumber :
  • Twitter/@PressTV

VIVA – Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan militer negara asing untuk menarik pasukannya dari Timur Tengah. Rouhani memperingatkan bahwa keberadaan mereka mungkin dalam bahaya jika tetap berada di wilayah tersebut.

PBB Desak Gencatan Senjata di Timur Tengah untuk Akhiri Penderitaan Warga Sipil

"Hari ini, tentara Amerika dalam bahaya. Mungkin besok tentara Eropa bisa dalam bahaya," ujar Rouhani dalam pidato yang disiarkan di televisi setempat. Ini adalah kali pertama Rouhani memperingatkan negara-negara Eropa, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

Komentar tersebut juga dikeluarkan sehari setelah Inggris, Prancis dan Jerman menantang Teheran karena melanggar batas-batas kesepakatan nuklir besar, yang ditandatangani Iran dan enam negara kekuatan dunia pada 2015.

Menlu Italia Sebut Perintah ICC Tangkap Netanyahu Tak Akan Percepat Perdamaian di Timur Tengah

Awal pekan ini, negara-negara Eropa mengumumkan sebuah mekanisme yang diatur dalam perjanjian bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), untuk mendesak Teheran menjalankan komitmennya berdasarkan perjanjian itu.

Selain itu kekhawatiran akan dimulainya perang juga muncul setelah serangan udara Amerika Serikat, menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad. Iran membalas dengan menyerang fasilitas militer AS di Irak.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Dilansir Al Jazeera, hingga kini masih ada pasukan Eropa yang dikerahkan bersama dengan pasukan Amerika di Irak dan Afghanistan. Sementara itu Prancis juga memiliki pangkalan Angkatan Laut di Abu Dhabi, dan Inggris dengan pangkalan barunya di Kepulauan Bahrain.

Juru bicara Komisi Eropa Peter Stano mengatakan bahwa para pejabat mengetahui ancaman itu, tetapi Uni Eropa tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Irak.

Menteri Pertahanan Italia Lorenzo Guerini mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemerintahnya memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah pasukan Roma di Selat Hormuz, teluk di mana 20 persen lalu lintas minyak dunia melewatinya.

Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer, sementara itu, melakukan kunjungan mendadak ke pangkalan Azraq di Yordania, tempat pasukan Jerman bertugas dalam perang melawan kelompok bersenjata ISIL. Jerman ingin melanjutkan pelatihan pasukan Irak.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa kegagalan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah akar penyebab kekacauan di Timur Tengah.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024