Galau Ingin Mengundurkan Diri? Sudahkah Pertimbangkan Hal Ini
- U-Report
VIVA – Mengundurkan diri dari perusahaan bukanlah keputusan yang enteng. Terkadang sudah dipertimbangkan secara matang sekalipun, keputusan ini masih saja menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Bagaimana kalau sama sekali tidak dipertimbangkan? Dampak yang Anda rasakan pasti lebih buruk lagi. Daripada lama-lama galau, mantapkan hati dengan ini seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Apakah Mengundurkan Diri itu Sudah Sesuai dengan Keinginan Hati?
Gaji yang tak kunjung naik bisa memicu terjadinya keinginan untuk mengundurkan diri. Sebab untuk memenuhi
kebutuhan hidup, Anda memerlukan uang itu. Coba bayangkan kalau semuanya naik, mulai dari harga kebutuhan pokok, biaya transportasi, hingga biaya kos, sementara gaji tetap stagnan? Anda sendiri yang nanti akan
menanggung akibatnya.
Tapi, coba pikir-pikir lagi apakah mengundurkan diri adalah langkah terbaik untuk Anda. Pastikan apa yang diinginkan hati sejalan dengan pikiran untuk menghindari adanya bentrok dan amarah terhadap diri sendiri akibat salah mengambil keputusan.Â
2. Apakah ini Langkah Terbaik untuk Karier Anda?
Terkadang keinginan untuk mengundurkan diri muncul karena terbawa emosi. Mungkin karena Anda tidak mampu menyelesaikan tugas sesuai deadline atau hasil kerja Anda tidak diapresiasi oleh pimpinan.
Apapun alasannya, coba pahami secara mendalam mengapa hal ini bisa menimpa diri Anda. Terkadang bukan pimpinan, rekan kerja, atau perusahaan yang salah, tetapi Anda sendirilah.Â
Anda kurang pintar membagi waktu sehingga hasil kerja menjadi kurang maksimal. Yakin mau mengundurkan diri karena kesalahan sendiri? Sebaiknya jangan.
Keputusan ini bukanlah langkah terbaik untuk perkembangan karier Anda. Lebih baik bertahan dan motivasi diri untuk bekerja lebih baik lagi.
3. Tidak Sedang Berselisih, Kan?
Kenyamanan merupakan aspek yang paling penting dalam hal apapun, terutama bekerja. Jika Anda sudah merasa tidak nyaman, untuk apa dipertahankan? Hal ini hanya akan menambah beban pikiran dan memicu stres.
Tapi, coba cari tahu dulu apa yang menyebabkan Anda merasa tidak nyaman di kantor. Jika penyebabnya karena sedang berselisih dengan rekan kerja, lebih bagus tidak usah mengundurkan diri biar tak merugi.
Lebih baik selesaikan masalah Anda dan rekan kerja secepat mungkin sebelum masalah ini semakin memanas. Minta maaflah kalau Anda terbukti bersalah, sehingga kenyamanan bekerja kembali tercipta seperti sedia kala.
4. Apakah Bekal Ilmu Sudah Maksimal atau Belum?
Sebelum surat mengundurkan diri diserahkan kepada pimpinan, coba lihat diri Anda sekali lagi. Apakah memang benar keputusan ini sudah mantap dan tidak bisa diganggu gugat?
Kalau masih ragu, sebaiknya urungkan niat untuk mengajukan mengundurkan diri. Tapi kalau sudah mantap, segera serahkan surat mengundurkan diri ke atas meja pimpinan agar segera ditindaklanjuti.Â
Pastikan pula semua ilmu yang ada di perusahaan sudah terserap secara menyeluruh. Ilmu ini bisa Anda jadikan sebagai bekal untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain, sehingga karier tetap cemerlang meski harus di tempat yang berbeda.
5. Bagaimana dengan Bekal Keuangan?
Selain bekal ilmu, Anda juga perlu memperhatikan bekal keuangan. Sudah berapa banyakuang yang berhasil Anda tabung untuk memulai karir di perusahaan yang baru.
Menilik kondisi keuangan sangat perlu demi mengetahui tingkat kesanggupan Anda untuk menopang hidup saat berhenti bekerja nanti. Bagaimanapun juga, hidup terus berlanjut, begitu pula dengan pengeluaran.
Apabila bekal keuangan belum cukup, sebaiknya urungkan niat untuk cepat-cepat mengundurkan diri.? Bertahanlah, toh demi kebaikan diri sendiri juga, bukan?
6. Bagaimana Kondisi Perusahaan?
Sebelum memutuskan mengundurkan diri, coba cek seperti apa kondisi perusahaan. Apakah sedang dalam keadaan baik, buruk, atau tetap sama seperti beberapa hari sebelumnya.
Apabila kondisi perusahaan baik, mengalami kemajuan, dan memperoleh profit yang tinggi, lebih baik tidak mengundurkan diri dulu. Prospek baik perusahaan bisa jadi prospek baik juga untuk perkembangan karier Anda nanti.Â
Tapi kalau kondisi perusahaan buruk dan tidak memungkinkan untuk menapaki karier yang lebih baik, maka mengundurkan diri merupakan keputusan yang tepat. Sebagai karyawan, Anda pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk diri Anda dan karier, bukan?
7. Bagaimana Kesibukan Anda Setelah ‘mengundurkan diri’?
Setelah mengundurkan diri diajukan, selanjutnya apa? Apa yang akan Anda lakukan dan ke mana tujuan
hidup Anda?
Jika Anda belum mempunyai prospek dan kesibukan yang jelas setelah mengundurkan diri nanti, maka memutuskan untuk mengundurkan diri bukan langkah yang tepat. Terlalu berisiko bagi hidup Anda.
Meskipun bekerja di perusahaan lama sudah tidak enak dan nyaman, mau tidak mau harus tetap bertahan. Kalau tetap bersikeras, silakan ajukan mengundurkan diri. Adapun dampak yang muncul di kemudian hari, Anda harus siap menanggung dan menghadapinya dengan baik. Ingat, ini adalah keputusan Anda.
8. Fokus Apa yang Diinginkan?
Setelah surat mengundurkan diri disetujui oleh atasan, sekarang saatnya untuk fokus. Fokus untuk apa? Tentunya untuk menatap masa depan, termasuk jenjang karier yang selama ini Anda idam-idamkan tapi belum pernah tercapai walau sekalipun.
Adapun hal yang membuat Anda sedih, seperti kehilangan pekerjaan, rekan kerja, dan suasana kantor yang ramai, sebaiknya tinggalkan semuanya itu.
Fokuslah pada apa yang harus Anda lakukan di kemudian hari. Ingat, waktu akan terus berjalan. Jika Anda selalu terperangkap dengan masa lalu, Anda tidak akan pernah bisa maju. Â
Pertimbangkan dan Mantapkan Diri untuk Memutuskan mengundurkan diri
Bekerja di suatu perusahaan memiliki kesusahannya sendiri. Jadi jangan jadikan hal-hal kecil sebagai asalan untuk cepat-cepat mengundurkan diri. Tetap pertimbangkan dan pastikan kalau syarat-syarat mengundurkan diri sudah terpenuhi secara menyeluruh.
Jangan asal ambil keputusan kalau belum tahu akibatnya. Ini tentang masa depan, lho! Sebaiknya harus hati-hati dan teliti.