Raup Rp211 Miliar dari IPO, Ashmore Asset Bangun Digital Platform
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk atau "AMOR", melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering/IPO, dan menjadi emiten kelima Bursa Efek Indonesia di tahun 2020.
Perusahaan jasa manajemen dan penasihat investasi pertama BEI di tahun 2020 itu, diketahui melepas 111,11 juta saham baru dengan harga IPO Rp1.900 per saham, atau sekitar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Sehingga perseroan dipastikan akan memperoleh dana segar dari hasil IPO ini, hingga mencapai angka Rp211,11 miliar.
"Di mana sekitar 50 sampai 75 persennya akan digunakan untuk pembangunan digital platform kami," kata Direktur AMOR, Arief Cahyadi Wana, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020.
"Dan sisanya akan digunakan untuk memperkuat permodalan, serta untuk produk-produk yang akan kami keluarkan," ujarnya.
Perseroan telah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai sole underwriter. Pada kesempatan IPO ini, perseroan juga telah mengalokasikan sebesar 1,19 persen dari saham yang ditawarkan, untuk Program Employee Stock Allocation (ESA), yakni sebesar 1.322.900 saham.
"Hal itu dilakukan dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawaran," ujarnya.
Sehingga, setelah IPO ini, maka struktur kepemilikan saham perseroan yang dimiliki oleh Ashmore Investment Management Limited adalah sebesar 60,0 persen, PT. Adikarsa Sarana sebesar 12,9 persen, manajemen perseroan sebesar 17,1 persen, dan masyarakat sebesar 10,0 persen.
"Langkah kami untuk masuk BEI melalui IPO ini merupakan strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perseroan, dan tata kelola yang lebih baik," kata Arief.
"Perseroan juga memiliki rencana untuk memperluas jangkauan distribusi, dengan membangun infrastruktur dan produk strategis menggunakan dana segar dari IPO ini," ujarnya.