Konflik AS-Iran Mereda, Nilai Tukar Rupiah Makin Kuat
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah semakin mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan awal pekan ini. Hari ini, Senin 13 Januari 2020, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.700 per dolar Amerika Serikat.
Di pasar spot, rupiah pada perdagangan hari ini sempat menyentuh posisi Rp13.673 per dolar AS. Menguat 0,73 persen dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat lalu, 10 Januari 2020, di kisaran Rp13.773 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah hari ini rata-rata diperdagangkan di kisaran Rp13.708 per dolar AS atau menguat 0,75 persen dibanding posisi Jumat pekan lalu, di kisaran Rp13.812 per dolar AS.
Kepala Riset Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan, perkembangan itu tak terlepas dari semakin meredanya tensi konflik antara AS dan Iran, ditambah Wakil Perdana Menteri China, Liu Le yang akan datang ke Washington, untuk menandatangani perjanjian kesepakatan dagang AS-China, untuk fase satu pada 15 Januari 2020.
Hal itu, dikatakannya, juga menyebabkan harga minyak mentah turun tajam pada
akhir minggu lalu. Bahkan, tembus di bawah level US$60 per barel untuk jenis West Texas Intermediate (WTI).
"Indeks Dow juga turun merespons data ketenagakerjaan (AS) yang di bawah ekspektasi, walaupun tingkat pengangguran masih bertahan sebesar 3,5 persen, terendah sejak tahun 1969," kata dia seperti dikutip dari analisisnya hari ini.
Prospek tersebut juga diamini Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim. Dia menambahkan bahwa membaiknya ekonomi global itu membawa berkah terhadap perekonomian dalam negeri, sehingga fundamental ekonomi indonesia semakin kuat.
"Wajar kalau mata uang Garuda di awal tahun 2020, menjadi mata uang terbaik di Asia dan ini menjadi momen di akhir pekan yang baik dan arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri," tegasnya.